BPJS Padang Menyeberang ke Mentawai Ajak Masyarakat Hidup Sehat

by -

SEMANGAT PADANG – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Padang menyeberang menuju Kabupaten Kepulauan Mentawai, berikan dorongan pada masyarakat setempat untuk menerapkan hidup sehat.

Kepala BPJS Cabang Padang, Sistri Sembodo mengatakan, kegiatan promotif dan preventif dimaksud dilaksanakan di Sekolah Dasar 13 Tua Peijat, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Rabu 18 Juli 2017.

“Bentuk kegiatannya diantara lain, senam sehat bersama siswa dan masyarakat sekitar SD 13 Tua Peijat. Selain itu ada tes Inpeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) untuk mengetahui apakah ada ibu-ibu rumah tangga yang terkena kanker leher rahim,” ungkapnya pada konferensi pers di Padang, Selasa (18/7/2017).

Ajakan hidup sehat untuk para siswa, jelas Sistri, yakni pemeriksaan gigi dan telinga yang bekerja sama dengan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Padang dan Pehimpunan Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan Sumatera Barat (Perhati KL).

Dalam kesempatan yang sama, Ketua PDGI Kota Padang, dr. Frisdawati mengatakan, selama ini PDGI rutin melaksanakan pemeriksaan gigi ke sekolah-sekolah. Akan tetapi untuk menuju Kepulauan Mentawai masih jarang karena kendala transportasi. Kerjasama dengan BPJS itu memperluas akses PDGI dalam memberikan sosialisasi menuju daerah yang terpencil, mengingat masih banyak kesalahan masyarakat di daerah pinggiran dalam merawat gigi.

“Masyarakat memang sudah sadar merawat gigi. Namun caranya kadang kurang tepat, satu sikat gigi dipakai untuk satu keluarga. Hal ini perlu dibenahi, agar setiap orang menggunakan satu sikat gigi masing-masing karena pemakaian satu sikat gigi untuk beramai-ramai sangat jorok,” bebernya.

Sementara untuk kesehatan telinga, perwakilan Perhati KL Sumbar, dr. Yan Edward mengungkapkan, masih banyak masyarakat yang mengalami gangguan telinga belum terjangkau layanan pemeriksaan dan pengobatan karena keterbatasan peralatan dan sumber daya manusia. Untuk itu, kunjungan ke daerah pinggiran dapat dimanfaatkan untuk mengoptimalkan layanan.

“Untuk operasi gangguan telinga di Sumbar saja, hanya bisa dilayani di satu rumah sakit provinsi. Itupun antriannya mencapai satu tahun,” jelasnya.

dr. Yan Edward mengulas, masyarakat di daerah masih sering salah dalam merawat kebersihan telinga, yakni menggunakan kapas telinga atau benda sejenis lainnya yang justru bisa mengakibatkan luka atau membuat kotoran tidak bisa keluar.

“Apalagi terapi pakai lilin. Itu salah, karena kotoran telinga akan keluar dengan sendirinya,” ucapnya.

Sementara itu, Asisten Deputi Monitoring dan Evaluasi Deputi Direksi Sumatera Bagian Tengah dan Jambi BPJS Kesehatan, dr. Andi Ashar, AAK mengatakan, dorongan untuk hidup sehat dari BPJS dilaksanakan dalam bagian peringatan hari ulang tahun BPJS ke 49. Selain ke SD 13 Tua Peijat Kepulauan Mentawai, kunjungan juga dilakukan serentak di 12 SD lainnya di berbagai lokasi di Indonesia.

“Ada di Palembang, Sukabumi, Jakarta, Palangkaraya, Palu, dan lain-lain,” tuturnya.

dr. Andi Ashar menambahkan, kegiatan bertajuk Hidup Sehat Bersama BPJS bertujuan untuk membangun kesadaran masyarakat, khususnya pelajar supaya berperilaku hidup sehat. Targetnya agar jumlah masyarakat yang sakit bisa menurun, sehingga pembiayaan layanan kesehatan BPJS bisa dialokasikan ke program pencegahan.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.