SEMANGAT JAKARTA – PT Pertamina (Persero) segera merealisasikan program bahan bakar minyak (BBM) satu harga di 25 lokasi melalui pengoperasian empat lembaga penyalur di empat titik. Empat penyalur ini, yakni Halmahera Selatan di Maluku Utara, Pulau Kabaruan, Pulau Karakelang di Sulawesi Utara dan Seram Bagian Barat di Maluku.
“Dengan beroperasinya lembaga penyalur di empat titik ini diharapkan dapat mendorong perekonomian masyarakat setempat. Selama ini, BBM dibeli dari pengecer antara Rp15.000 – Rp25.000 per liter menjadi hanya Rp6.450 per liter untuk premium dan Rp5.150 per liter untuk solar,” ucap Adiatma Sardjito, VP Corporate Communication Pertamina, Minggu (16/7). yang dikutip dari CNN Indonesia.
Dijelaskanya, realisasi pengoperasian lembaga penyalur BBM Satu Harga di seluruh Indonesia hingga akhir Juni telah mencapai 21 titik di daerah-daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T).
Sebanyak 21 titik tersebut terdiri dari delapan titik yang merupakan bagian program Papua Satu Harga, satu titik di Krayan, Kalimantan Utara, serta 12 titik dari 54 titik yang menjadi target pelaksanaan program Indonesia Satu Harga di tahun ini.
Adiatma mengungkapkan, proses pemetaan hingga terealisasinya BBM Satu Harga di suatu wilayah memang memerlukan waktu. Karena, setelah lokasi ditetapkan, Pertamina perlu melakukan survei transportasi BBM, menggandeng investor lokal, serta membangun inftrastruktur.
Sambung dia lagi, Pertamina juga harus menyediakan lembaga penyalur berupa Agen Premium Minyak dan Solar (APMS) di wilayah yang menjadi sasaran BBM Satu Harga beroperasi.
Sesuai peta jalan BBM Satu Harga, pemerintah menargetkan pengoperasian 150 lembaga penyalur hingga 2019 mendatang. Terdiri dari 54 titik pada 2017, 50 titik pada 2018, dan 46 titik pada 2019.
Estimasi penyaluran BBM di daerah-daerah target program BBM Satu Harga akan mencapai sekitar 215 ribu kiloliter (KL) pada 2017 dan menjadi 580 ribu KL pada 2019. (bir)