Irwan Prayitno, Halal Bi Halal Dengan Perantau Minang

by -
Suasana Halal Bihalal dengan Perantau Minang di Balairong Jakarta Pusat

SEMANGAT JAKARTA – Kemajuan Sumatera Barat membutuhkan investasi, bantuan dan dukungan perantau, dalam memaksimalkan potensi wisata yang begitu besar dimana masih belum dapat memuaskan pelayanan kunjungan wisatawan secara maksimal di Sumatera Barat. Diakui diberapa titik lokasi wisata daerah masih terkendala soal MCK, penginapan hotel dan infrastuktur jalan yang kurang baik. Untuk itu pemprov akan berkoordinasi serta menyurati bupati/walikota agar menyikapi kondisi ini, sehingga secara bertahan perbaikan itu akan terjadi nantinya.

Hal ini disampaikan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno pada saat memberikan sambutan acara Sosialisasi Program Pembangunan Sumatera Barat, sekaligus acara Halal bi Halal, Pemprov. Sumbar dengan tokoh dan masyarakat minang Jabodetabek, di Balairung Jakarta, Rabu ( 12/7/2017).

Hadir dalam kesempatan itu, Ketua DPD RI sekaligus ketua Gebu Minang Dr. Oesman Sapta Odang, anggota DPR RI Ir. Tifatul Sembiring, Ketua PWI Pusat Margiono, Ketua DPRD Sumbar yang diwakili Ir. Mhd. Nurnas, Ketua Umum IKM se Indonesia, Sekdaprov. Dr. Ali Asmar, MPd, tokoh-tokoh Minang Jakarta, Asisten, Staf Ahli Gubernur serta beberapa kepala SKPD dilingkungan Pemprov. Sumbar.

Gubernur Irwan Prayitno juga menyampaikan, pembangunan Sumatera Barat sesuai dengan RPJMD 2016-2021 memiliki visi “ Terwujudnya Sumatera Barat yang Madani dan Sejahtera”. Ada 5 misi serta 10 program prioritas yang tindak lanjuti oleh SKPD dilingkungan pemprov Sumatera Barat dalam bentuk program dan kegiatan.

Kita memang agak terkejut dengan kondisi macet yang begitu lama di beberapa tempat saat lebaran kemaren. Ini disebabkan begitu meningkatnya jumlah kenderaan dan kedatang orang ke Sumatera Barat.

“Macet dimana-mana tidak akan terjadi, jika kita berjalan kaki membatasi perjalanan kenderaan. Akan tetapi ini tentunya juga tidak baik dan akan banyak menuai protes dunsanak perantau, itu Sumatera Barat hari ini, kunjungan meningkat dan kemajuan ekonomipun meningkat“.
“Kita bersyukur kemajuan perkembangan yang terjadi, perantau banyak yang pulang kampuang, kami amat berterima kasih atas perhatian terhadap kemajuan nagari-nagari satu persatu berkat dukungan perantau,“ ujarnya.

Irwan Prayitno juga menyampaikan, saat ini merupakan periode dan masuk tahun kedua memimpin Sumatera Barat bersama Wagub Nasrul Abit , dengan penghargaan lebih dari 400 baik penghargaan untuk daerah dan nasional. Terakhir didapat penghargaan satu-satu daerah provinsi yang mendapat penghargaan bidang pertanian, pagan oleh Presiden Joko Widodo.

Ini menandakan kemajuan sektor pertanian dan program ketahan pangan berjalan baik di Sumatera Barat .
Kemudian besok kitajuga akan mendapat penghargaan Harganas, juga akan diserahkan Presiden , dimana Sumatera Barat juga telah berhasil melakukan penekanan jumlah pertumbuhan penduduk dengan program Keluarga Berencana.

Dari semua keluhan hari ini terhadap kemajuan pesat Sumatera Barat, kita butuh investor karena keterbatasan APBD yang saat ini hanya 10 persen dari PAD, sementara pemkab/ko banyak yang kurang dari 5 persen dari APBD masing-masing. Dan berharap kepada para perantau juga berperan serta menanamkan investasi dalam pembangunan di Sumatera Barat.

Dari potensi alam yang dapat dikembangkan hanyalah panas bumi, soal tambang tidak bisa karena semua hampir terletak pada kawasan hutan lindung, yang jika dieksploitasi dapat berakibat buruk pada lingkungan daerah.

Potensi luar biasa yang kita kembangkan saat ini , soal pariwisata yang seyogyanya dapat berkembang dengan baik dan tidak perlu ditakutkan. Karena dimana-mana setiap program wisata tetap mempertahanan budaya dan etika moral yang ada dilokasi wisata tersebut. Contoh tidak boleh berpakaian mini di pantai Sumatera Barat, itukan biasa, karena dimana-mana tempat wisata setiap orag menghargai setiap budaya dan karakter yan ada dilokasi tersebut, tegasnya.

Sementara Ketua DPD RI Oeman Sapta Odang dalam kesempatan itu menekankan, Sumatera Barat mesti terbuka dalam melihat kemajuan perkembangan zaman, tidak perlu takut lalu kaku dan tertutup. Jika Sumatera Barat tertutup niscaya akan tertinggal dengan kemajuan daerah-daerah lain di Indonesia.

Saat ini pusat perkembangan Indonesia mengarah di Sumatera Barat, dan masa datang di Kalimatan serta Indonesia bagian timur. Makanya Sumatera Barat mesti memanfaatkan kondisi ini secara arif dan bijaksana, budaya sebagai karakter masyarakat boleh bertahan, akan tetapi terbuka dengan kebutuhan dan tuntutan kemajuan.

Kita mengetahui, 3 dari 4 tokoh pendiri bangsa Indonesia itu berasal dari Sumatera Barat. Orang minang itu ada dimana-mana, hidup dinamis diantara banyaknya budaya dan tradisi dimana ia tinggal.
“Terlalu terbuka memang tidak baik bagi Sumatera Barat, akan tetapi tertutup juga sangat tidak baik jika menghambat kesejahteraan hidup masyarakat.” tegasnya.

Ketua PWI Pusat Margiono dalam penyampaian materinya, pelaksanaan peringatan Hari Pers Nasional di Sumatera Barat merupakan tekad masyarakat pers Indonesia bagaimana ikut serta memajukan pembangunan daerah dimana kegiata di langsungkan. Peringatan HPN tidak saja sebagai kegiatan serimonial semata akan tetapi sesungguhnya ingin mendorong kemajuan pembangunan daerah secara maksimal, sehingga peringatan HPN sebagai momen masyarakat pers Indonesia ikut serta percepatan memajukan pembangunan nasional. Ini juga terjadi disetiap daerah yang menyelenggarakan HPN dari tahun ke tahun.

Peringatan HPN 2018 di Sumatera Barat menetapkan tema Kepariwisataan Sumatera Barat, ini sangat cocok dalam isu nasional meningkatkan jumlah kunjungan wisata ke Indonesia sebagai bahagian upaya mensejahterakan hidup masyarakat, katanya.(rel)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.