Pemkab Solok Selatan Alokasikan Rp 32 Miliar APBD Kabupaten Tertinggi Untuk BLT 17 Ribu KK Lebih (35% Dari Total KK)
Semangatnews, Solok Selatan – Pemerintah Kabupaten Solok Selatan mengalokasikan anggaran dari APBD kabupaten hingga Rp. 32 Miliar, yang diperuntukkan untuk 17 Ribu Kepala Keluarga terdampak, atau hampir 35% dari jumlah KK di Solsel. Secara keseluruhan, dari berbagai skema bantuan yang ada, baik dari Kemensos, Propinsi, Kabupaten, Dana Desa, serta bantuan PKH dan Sembako diperkirakan hingga 84% dari total KK yang ada mendapatkan bantuan tersebut
Plt. Bupati Solok Selatan Abdul Rahman mengatakan bahwa Pemkab Solsel melakukan pengalihan anggaran hingga Rp 67 Miliar, yang dipergunakan untuk BLT, Penanganan Covid sektor kesehatan dan lainnya, serta cadangan program padat karya.
“Pemkab Solsel sudah melakukan pengalihan anggaran hingga Rp 67 M. Hampir seluruh belanja modal dan belanja pembangunan termasuk juga belanja tidak langsung dari biaya perjalanan dinas dan sebagainya sudah di lakukan relokasi untuk penanganan covid, terkecuali DAK Kesehatan dan Pendidikan. Sehingga dengan anggaran yang sebesar itu, 84 persen KK solsel diperkirakan sudah mendapatkan bantuan sosial selama 3 bulan,” terangnya
Menurut Rahman, jika dibandingkan dengan kabupaten lain di Sumbar, Solok Selatan termasuk yang tertinggi dalam hal alokasi BLT dana Kabupaten. Termasuk dalam hal penanganan kesehatan, dimana Solok Selatan satu satunya kabupaten/kota yang melakukan rekrutmen tenaga covid khusus, disamping Propinsi Sumatera Barat.
Ia juga meminta masyarakat untuk dapat memahami bahwa dalam di dalam tahun 2020 ini kegiatan pembangunan memang relatif tidak ada terkecuali untuk pembangunan yang berasal dari DAK pusat khusus untuk kesehatan dan pendidikan.
MENERIMA BLT, PEMKAB SEDIAKAN BANTUAN SEMBAKO
Cadangan sembako yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Solok Selatan sebanyak 100 Ton lebih, ditambah dengan sembako dari berbagai perusahaan, disiapkan untuk masyarakat yang belum mendapatkan bantuan langsung tunai (BLT). Kemudian ditambah dengan sembako dari CSR perusahaan yang di kumpulkan berupa beras dan sembako lain seperti minyak goreng dan sebagainya.
Pemkab juga akan mengalihkan BLT masyarakat yang bisa saja terdaftar ganda atau tidak berhak menerimanya dikarenakan tercatat sebagai ASN, TNI/Polri, dan hal lainnya, kepada masyarakat lain yang belum terdata.
Pemerintah Kabupaten Solok Selatan mengakui bisa saja diantara masyarakat belum terdata sebagai penerima BLT. Baik dikarenakan keterbatasan alokasi anggaran, persoalan administrasi, atau persoalan lain.
“Jadi kalau sudah 84 % yang sudah mendapatkan bantuan, berarti tinggal 16 persen yang belum mendapatkannya. Ditambah dengan para perantau yang pulang kampung, atau karena ketiadaan Kartu Keluarga yang mungkin juga sangat membutuhkan. Untuk itu sepanjang kemampuan kita ada, tetap di berikan bantuan melalui sembako yang memang sudah kita siapkan,” terangnya
Bagi masyarakat yang belum mendapatkan bantuan, maka diharapkan Dinas Sosial, Kenagarian, dan juga Jorong untuk segera melakukan pendataan dan pengusulannya. Termasuk pendataan pengembalian BLT Kabupaten akibat ganda dengan bantuan lainnya. Pengusulan ini nantinya tentu betul-betul untuk masyarakat yang sangat membutuhkan di tengah pandemi covid ini.
“Jadi kita harapkan secepatnya di data, kita update sambil berjalan. Termasuk juga verifikasi data yang ganda. Jadi tidak boleh ada overlaping. Jika sudah mendapatkan bantuan dari skema yang lain, maka tidak boleh lagi mendapatkan bansos kabupaten,” ujarnya mengingatkan
Oleh sebab itu, mulai hari ini sudah instruksikan agar segera mungkin di distribusikan BLT Kabupaten ke seluruh nagari nagari dan sambil berjalan kita lakukan verifikasi.
“Jika ganda, dana tersebut kita tahan, dan kita alihkan kepada yang belum mendapatkan BLT nantinya. Segera diusulkan masyarakat yang betul-betul membutuhkan bantuan yang belum terdata sebagai penerima BLT,” ujar Rahman.(Afri)