Sergai : Nelayan Tradisional Keluhkan Kapal Pukat Trowl.
Semangat news-SERGAI(Sumut) – Nelayan Desa pekan Sialang Buah dan Desa Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara keluhkan keberadaan kapal pukat trawl. yang masih saja beroperasi di Zona Nelayan Kecil dengan alat tangkap tradisional.
Sementara kapal penangkap ikan dengan pukat katrol (trowl ) masih saja beroperasi dan menurut beberapa nelayan, jaring pukat Trowl jelas merusak ekosistem laut seperti terumbu karang dan anak ikan tersapu bersih akibat ulah mereka.
Hasil tangkapan nelayan tradisional menjadi berkurang.
Samsudin (42) nelayan tradisional asal Desa pematang Guntung kecamatan Teluk Mengkudu Kamis pagi (27/2/2020) pada semangat news com. mengungkapkan, Makin banyak bang kapal pukat Trowl yang menangkap ikan,tadi kulihat ada 8 (delapan) kapal pukat Trowl yang beroperasi. Sambungnya lagi apalagi waktu pasang mati dilaut bisa 20 (duapuluh) pukat katrol yang menangkap ikan di zona kapal nelayan tradisional,kalau seperti itu bang bisa tak makan kami bang, para nelayan kecil ini karena setiap hari tangkapan ikan semakin berkurang habis di bantai kapal jaring pukat Trowl sama siapa lagi kami mengadu ,”bebernya usai pulang dari melaut di tangkahan dusun II Taiwan Desa Sialang Buah.
Wak ute(45) nelayan asal Desa sialang buah dusun V juga mengatakan hal yang sama keberadaan kapal.pukat trawl semakin banyak mengambil ikan di zona tangkap nelayan tradisional kami berharap pemerintah kabupaten Sergai mengambil tindakan tegas terkhusus untuk HNSI sergai maupun Teluk Mengkudu jangan berpangku tangan karena keberadaan kapal pukat Trowl berimbas pada hasil tangkapan ikan.
“Mereka (kapal pukat trawl) tak perduli waktu kalau belum cukup target tangkapan malam hari pun mereka mengambil ikan di daerah tangkapan nelayan tradisional, katanya.
Menurut Wak ute dan Samsudin , ulah para nelayan pukat trawl datang dari luar Serdang Bedagai dari Batubara dan Deli Serdang Karena ulah mereka “Hasil tangkapan nelayan tradisional sangat berkurang, bahkan terumbu karang rusak,”ucap kedua nelayan tersebut.
Ditempat terpisah,Misni pedagang ikan keliling mengatakan, tangkapan ikan para nelayan saat ini halus(kecil) dan sedikit sangat katanya akibat banyaknya pukat Trowl jadi berimbas terhadap para pedagang yang mengambil ikan langsung ke nelayan-nelayan.(Bambang)