Wagub Sumbar: Narkoba Musuh Bersama
Semangatnews, Padang – Angka penyalahgunaan narkoba di Sumatera Barat (Sumbar) masih cukup tinggi dan kondisi ini mengkawatirkan karena data bak Gunung Es, terutama bagi generasi muda kita. Narkoba adalah musuh bersama seluruh komponen daerah. Berantas narkoba sesuatu yang harus bagi masyarakat Sumbar.
Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Nasrul Abit, saat memberikan sambutan pada acara pembukaan Seminar Nasional Rehabilitasi Penyalahgunaan Napza di Auditorium gubernuran, Minggu (16/2/2020).
Hadiri dalam kesempatan tersebut, Direktur Rehabilitasi Sosial Korban Napza Kementerian Sosial RI M. Nur Soleh, Kepala Dinas Sosial Sumbar Jumaidi, M.Pd, Direktur Yayasan Pelita Jiwa Insani Syafrizal dan Pembina Institusi Pembina Wajib Lapor (IPWL) Evi Yandri Rajo Budiman.
Menurut Wagub, kepedulian pada para korban narkoba itu sangatlah penting dengan melakukan rehabilitasi korban dan pecandu Napza sebagai wujud perang lawan narkotika menuju Sumbar bersih dari narkoba.
“Saat ini kita kibarkan perang lawan narkoba, menyelamatkan bangsa dari jeratan narkoba. Sebab, narkoba ancaman nyata yang bisa merusak generasi bangsa ini, saya siap terjun ke lapangan untuk perang lawan nakorba ini,” tegas Nasrul Abit.
Wagub Sumbar mengatakan dalam pemberantasan narkoba di Sumbar tidak luput dari keberhasilan dari jajaran kepolisian di Sumbar dalam memberantas narkoba. Ia berharap agar semua pihak bisa bekerjasama merumuskan kebijakan pemberantasan dan peredaran Narkoba di Sumbar.
“Jangan biarkan narkoba menjajah generasi muda kita. Mari kita berantas narkoba ini secara komprehensif ,terpadu dan terus menerus,” ajaknya.
Selanjutnya Nasrul Abit menjelaskan, bahwa tiap tahun itu angka penangkapan pengedar di Sumbar semakin banyak. Dari tangkapan tersebut masih banyak tergolong usia remaja. Sasaran kebanyakan kepada remaja-remaja yang ada di Sumbar khususnya di Kota Padang adalah dari kalangan pelajar dan mahasiswa.
“Peran orang tua sangat diharapkan dalam memberantas narkoba. Dengan memberikan edukasi dan penanaman nilai-nilai agama sebagai tameng bagi anak-anak kita dalam menghadapi gempuran narkoba,” ucapnya.
Semua ini juga tidak lepas dari tanggung jawab dari Ninik Mamak, Alim Ulama, Cadiak Pandai Bundo kanduang dan semua elemen masyatakat. Karena dampak dari narkoba bisa menjurus ke tindak kriminal lainnya dan pergaulan bebas.
“Seperti pergaulan bebas, seks menyimpang (LGBT), bahkan bisa merampok hanya untuk bisa beli narkoba. Ini sangat sangat mengerikan efeknya,” tuturnya.
Sudah saatnya sekarang menyatukan kata dengan perbuatan untuk perang melawan narkoba, selamatkan generasi muda agar tidak lagi mengkonsumsi narkoba. (nov/smgt)