Cerita Rusna Yossi Bertemu Nasrul Abit Disaat Putrinya Ketinggalan Pesawat
Padang – Perpanjangan tangan Tuhan pasti ada dimana-mana. Istilah ini, kemudian benar-benar dialami oleh Rusna Yossi, seorang warga Jorong Malana Ponco, Kelurahan Baringin, Kecamatan Lima Kaum, Kabupaten Tanah Datar. Saat dirundung keputusasaan, tanpa diduga dirinya bertemu dengan Nasrul Abit.
Pertemuan tak sengaja itu terjadi di Bandar Udara Internasional Minangkabau (BIM), Jumat pagi 14 Februari 2020. Disaat, Rusna hendak melepas keberangkatan putrinya bernama Rahma Danivo ke Ibukota untuk mengadu nasib.
Rahma Danivo yang mendapat panggilan dari manajemen PT Megacentral, untuk mengikuti tahapan interview setelah berkas lamaran kerjanya diterima, dengan penuh semangat dan harapan, memutuskan berangkat ke Jakarta. Namun, lantaran ketinggalan pesawat akibat keterlambatan perjalanan menuju BIM, Rahma pun gagal berangkat.
Rahma dan Ibunya pun tak bisa berbuat banyak. Uang yang dikumpulkan selama ini untuk persiapan keberangkatan, tak mencukupi apabila digunakan untuk membeli tiket baru.
Baik Rahma maupun Rusna hanya mampu menangis dan meratapi nasib yang menimpa keduanya. Hingga keduanya tak sengaja bertemu dengan Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit yang diwaktu bersamaan juga berada di BIM menunggu jadwal keberangkatan ke Jakarta.
Sikap gusar Rusna dan Rahma kemudian, mencuri perhatian Nasrul Abit. Mantan Bupati Pesisir Selatan itupun, lantas menghampiri keduanya untuk mencari tahu tentang apa yang sedang dialami.
Setelah mengetahui jika Rahma gagal berangkat karena terlambat tiba di Bandara, Nasrul Abit pun kemudian menawarkan pembelian tiket baru untuk jadwal penerbangan selanjutnya. Rahma pun akhirnya berangkat ke Jakarta untuk melanjutkan perjuangan mengadu nasib di Ranah Rantau.
“Saya kebetulan pagi tadi berangkat ke Jakarta. Pesawat pukul 10.30 WIB. Saat di bandara, saya lihat Rusna dan Rahma ini sedang kebingungan dan sedih. Setelah saya tanya, ternyata Rahma ini tidak bisa berangkat ke Jakarta karena ketinggalan pesawat. Katanya, travel yang ditumpangi dari Tanah Datar telat menjemput, sehingga pas sampai di BIM, pesawatnya sudah berangkat,”kata Nasrul Abit, Jumat 14 Februari 2020.
Sebagai sesama manusia kata Nasrul Abit, sudah merupakan kewajiban untuk saling tolong menolong. Apalagi, mendengar kisah perjuangan Rahma ini untuk membantu keluarga. Meski hanya tamatan SMK, namun Rahma memiliki keinginan kuat untuk mengangkat derajat keluarga dan orang tua.
“Sesama kita, sudah kewajiban saling tolong menolong. Kejadian ini, mengingatkan saya dulu yang harus berjuang keras untuk merubah nasib. Segala sesuatu memang butuh perjuangan. Kita doakan Rahma ini sukses di perantauan. Dan tentunya, tetap ingat kampung halaman,”ujar Nasrul Abit.
Sementara itu, Rusna Yossi mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada Nasrul Abit. Menurut Rusna, hal ini (bantuan) sama sekali tak ia duga. Disaat sedang menghadapi masalah, Tuhan mempertemuka mereka dengan Nasrul Abit. Sehingga, cita-cita putrinya yang sejak lama dimimpikan bisa terwujud.
“Saya ini kerja hanya sebagai tukang sapu dan kuli. Dari hasil uang upah itu lah untuk menambah biaya keberangkatan anak saya,”kata Rusna.
Menurut Rusna, putrinya ini memiliki keinginan yang tinggi untuk bekerja. Di kampung halaman apa saja yang penting halal, ia jalani. Ia membantu keluarga memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Anak saya sudah melamar kemana-mana. Nah, kebetulan ada panggilan untuk wawancara di Jakarta. Tapi, karena travel yang jemput ke rumah telat datang, pesawat anak saya sudah berangkat. Tadi, kita tidak tahu harus bagaimana. Alhamdulillah untung ada pak Nasrul yang membantu belikan tiket baru. Bahkan, biaya kelebihan barang juga ditanggung. Saya sangat bersyukur kepada Allah SWT dan berterima kasih,”tutup Rusna.