Sumbar Potensi Pengembangan Pengobatan Kanker, Kerjasama OncoGen-Rumania Perlu Ditindaklanjuti
Semangatnews, Padang – Kerjasama Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dengan OncoGen – Rumania sesuai rekomendasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia lebih kepada hal riset dan pengembangan pengobatan kanker. OncoGen merupakan pusat riset dan teknologi modern pertama untuk pengobatan kanker di Eropah yang berpusat Timisoara
Hal ini disampaikan Kepada Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar, dr. Merry Yuliesday, MARS, disela-sela rapat teknis Tim Persiapan Kerjasama Sumbar diruang Rapat Biro Kerjasam, Pembangunan dan Rantau, Jum’at (7/2/2020).
Kadis Kesehatan itu mengungkapkan, kunjungan tim pemprov ke OncoGen Rumania beberapa waktu lalu telah melakukan beberapa dialog dan peninjauan kemungkinan dilakukan kerjasama bagi kemajuan pembangunan Sumbar.
” Berdasar penelusuran menunjukan OncoGen fokus pada riset dasar (biologi sel tumor dan trapi kanker lanjutan, pemanfaatan sel punca dan penelitian faktor lingkungan terhadap kesehatan. Selain itu juga riset terapan OncoGen fokus terhadap penggunaan pendekatan terapi inovasi dan personalized yang dapat digunakan di area onkologi, pengobatan regenerasi dan alergi,” ungkap Mery.
Mery juga sampaikan, beberapa proyek yang sedang dilaksanakan OncoGen antara lain, terapi seluler dan genetik untuk pengobatan kanker, CAR-NK Chimeric Antigen receptor targeted oncoimmunotherapy with NK cell.
“Kemudian, INSPIRED : pendekatan molekuler untuk doagnosis dan terapi alergi ragweed, ROSECAN : kemitraan Romania-Sebia melawan kanker lintas batas, BIO-AMR: pendekatan BiOeconomic terhadap agen antimikroba – penggunaan dan resistensi dan BIOVEA : pemanfaatan bioteknologi terhadap extracellulet vesicle untuk doagnosis, pronosis dan antherosclerosis,” katanya.
Kabiro Kerjasama, Pembangunan dan Rantau diwakili Kabag Pembangunan, Doni Rahmat Samulo, S.STP, M.Si, juga mengatakan, untuk menindaklanjuti kegiatan ini kita perlu melakukan koordinasi dan pembahasan dengan berbagai kementerian, antara kemendagri, kemenkes, kemenlu dan pihak dari OncoGen itu sendiri.
“Sesuai dengan Peraturan Pemerintah nomor 28 tahun 2018 tentang kerjasama perlu mendapat persetujuan dari kementerian dalam negeri. Dan juga perlu memperhatikan hal-hal yang dikerjasamakan itu sesuai dengan aturan dan syarat kebutuhan yang dikerjasamakan,” ujarnya.
Doni juga katakan, dalam PP ini disebutkan, Kerja Sama Daerah adalah usaha bersama antara daerah dan daerah lain, antara daerah dan pihak ketiga, dan/atau antara daerah dan lembaga atau pemerintah daerah di luar negeri yang didasarkan pada pertimbangan efisiensi dan efektivitas pelayanan publik serta saling menguntungkan.
“Kerja Sama Daerah dengan Daerah Lain, yang selanjutnya disingkat KSDD, menurut PP ini, adalah usaha bersama yang dilakukan daerah dengan daerah lain dalam rangka penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah untuk kesejahteraan masyarakat dan percepatan pemenuhan pelayanan publik,” terangnya.
Doni juga katakan, menurut PP ini, pembinaan dan pengawasan Kerja Sama Daerah secara umum dilaksanakan oleh dan secara nasional dikoordinasikan oleh Menteri (yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam negeri), secara teknis dilaksanakan oleh menteri/pimpinan lembaga pemerintah non kementerian teknis.
dr. Hamdani dari fakultas Kedokteran Universitas Andalas juga mengungkapkan, sumberdaya Sumbar dalam pengembangan pengobatan penyakit kanker dengan bidang onkologi klinis, pakar bioteknologi, pakat stem cell dan kultur sel, pakar tanaman, isolasi bahan aktif dan bioinformatika cukup baik.
“Kondisi kecukupan peralatan bioteknologi pengembangan vaksin dan adiagnostik sekitar 70 persen. Kecukupan peralatan kultur sel dan stem cell analisis sel ganas 30 persen. Dan kecukupan peralatan analisis bahan aktif herbal 90 persen,” ungkapnya.