Sementara itu MenPUPR RI Basuki Hadimuljono dalam seminar tersebut mengajak seluruh tamu undangan dan peserta seminar untuk optimis dan yakin bahwa pembangunan 49 (empat puluh sembilan) bendungan besar di seluruh Indonesia yang diamanatkan oleh Presiden RI Joko Widodo akan dapat diselesaikan sesuai tenggat yang telah ditetapkan.
Dari 65 Bendungan Besar (49 bendungan baru, ditambah 16 bendungan yang pembangunannya telah dimulai pada masa Kabinet Indonesia Bersatu II) yang ditargetkan rampung pada akhir masa Kabinet Kerja, 9 di antaranya telah selesai dibangun hingga medio Mei 2017.
Pengerjaan 49 Bendungan Besar (BB) baru tersebut dikatakan Basuki akan dilakukan secara bertahap; 13 BB baru pada 2015, 8 BB baru pada 2016, 9 BB baru pada 2017. 9 BB baru pada 2018, dan 10 BB baru pada 2019.
Bagaimanapun, Basuki menggarisbawahi dan menekankan agar KNI-BB tidak hanya berkutat pada persoalan kepakaran saja namun juga berupaya mengembangkan teknologi dan inovasi pembangunan dan pengelolaan bendungan.
“Kami harap, KNI-BB tidak hanya memelihara expertise (kepakaran) saja, namun mengembangkan teknologi dan inovasi juga. Soalnya ada banyak yang mau kita bangun. Tentu saja untuk kejar itu kita harus makin pintar membangun dan mengelola,” pungkasnya
Seminar yang diselenggarakan oleh KNI-BB dan didukung oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, Kementerian PUPR RI, dan PLN berlangsung selama 3 hari.
Panitia Penyelenggara juga menyebutkan telah menghimpun kurang lebih 70 (tujuh puluh) judul di mana 37 di antaranya akan dipresentasikan. Usai presentasi dan rapat anggita tahunan KNI-BB, peserta diagendakan melakukan kunjungan ke PLTA Singkarak.(berita terkait Masih butuh banyak tenaga profesional)