SEMANGAT SUMBAR – Ketua Umum KNI-BB Hari Suprayogi menyebutkan tantangan pengelolaan sumber daya air lima tahun ke depan ialah menuntut pembangunan dan pemeliharaan bendungan besar yang dilakukan dengan profesional oleh orang yg profesional.
Hari dalam seminar bendungan nasional di Padang, 15/05 menyebutkan, dalam rangka mewujudkan tenaga profesional tersebut, KNI-BB telah menempuh sejumlah langkah, antara lain, meningkatkan kuantitas dan kualitas Ahli Bendungan melalui capacity building bekerjasama dengan sejumlah Perguruan Tinggi, Pusdiklat KemenPUPR, dan Balai Besar yang berada di bawah payung Dirjen Sumber Daya Air KemenPUPR di seluruh Indonesia.
Selain itu, KNI-BB juga telah melakukan percepatan sertifikasi Ahli Teknik Bendungan Besar. “Sehingga kita memiliki cukup ahli yang kompetensi merancang bentuk dan struktur bendungan besar, dan melaksanakan dan mengawasi pekerjaan konstruksi bendungan besar,” katanya.
Upaya percepatan ini telah berhasil menciptakan kurang lebih 271 orang Tenaga Ahli Bendungan Besar bersertifikat di Indonesia. Pun begitu, Hari mengungkapkan jumlah yang ada kini belum sepenuhnya memadai. Ia katakan, “Masih diperlukan banyak pemegang Sertifikat Bendungan Besar untuk menjawab tantangan tadi. Belum lagi untuk menghadapi AEC (ASEAN Economic Community) yang telah dan sedang berjalan.”
Hari sendiri optimis kala mengulas sepintas permasalahan pengelolaan sumber daya air di Sumbar. Ia menyebutkan, panitia penyelenggara seminar telah menjaring tulisan-tulisan ilmiah yang inovatif dan aplikatif yang dapat diterapkan untuk mengurai kasus-kasus di daerah. Tidak terkecuali, Sumbar.
“Kami sudah minta panitia untuk jaring tulisan-tulisan yang inovatif dan aplikatif. Paper yang terhimpun juga terus meningkat standardnya. Dengan itu, mudah-mudahan hasil seminar ini bisa beri manfaat bagi Sumbar,” pungkasnya.(berita terkait IP Berharap…)