SEMANGAT PADANG – Ketua Association of the Indonesia Tours and Travel Agencies (ASITA) Sumatera Barat (Sumbar) Ian Hanafiah mengatakan wisatawan yang datang ke Sumbar melalui ASITA kebanyakan memilih Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam, sementara daerah lain yang juga memiliki tempat wisata, hanya sebagian kecilnya saja.
“Jam Gadang dan wisata lainnya di Bukittinggi serta Maninjau Agam dan sekitarnga, paling sering didatangi oleh wisatawan. Karena setiap kita mengajukan paket wisata, mereka memilih Jam Gadang dan Maninjau,” katanya, Senin (15/5/2017).
Ia menjelaskan, wisatawan yang memilih Jam Gadang dan Maninjau itu, merupakan orang-orang kantoran yang terdiri dari para ibu-ibu. Lokasi Jam Gadang dan Maninjau dinilai cocok untuk para ibu-ibu, sebab bisa berfoto dan berbelanja oleh-oleh. Selain itu, fasilitas lainnya seperti hotel, restaurant, juga dimiliki oleh dua daerah itu.
Menurutnya, meski di daerah lainnya juga memiliki wisata yang bagus, seperti Wisata Mandeh di Kabupaten Pesisir Selatan, alasan utama tidak membuat wisatawan tidak tertarik ke sana, karena di kawasan Wisata Mandeh itu tidak memiliki hotel dan restaurant. Alasan itu, sering dijadi pertanyaan bagi para ibu-ibu, namun jika dibandingkan kepada para anak muda, wisata di pulau menjadi pilihan utama.
“Selama ini wisatawan yang banyak ASITA bawa itu para ibu-ibu, makanya tidak tertarik untuk ke pulau-pulau, meski saat ini pulau-pulau di Kota Padang dan Pesisir Selatan memiliki tempat yang indah. Tapi, sebagian kecil yang kita bawa yakni para anak muda, mereka memilih wisata ke pulau,” ucap Ian.
Ia menilai, seandainya Wisata Mandeh memiliki fasilitas dan infrastruktur yang bagus, maka dapat dipastikan Wisata Mandeh bakal ramai wisatawan yang datang. Bahkan, pada saat menawari paket wisata, Wisata Mandeh selalu ditawari, ternyata soal fasilitas dan infrastruktur menjadi keraguan mereka untuk datang ke Pesisir Selatan.
Ian juga mengatakan, untuk wisatawan asing yang masuk ke Sumbar, paling didominasi dari Negara Malaysia, sementara dari Negara Eropa lainnya, juga ada datang ke Sumbar, tetapi tidak masuk melalui Agen Tour and Travel, karena mereka merupakan wisatawan khusus untuk menikmati keindahan pantai di Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Oni Yulfian mengatakan, Agen Tour and Travel merupakan pihak yang memiliki peran yang besar dalam memperkenalkan wisata-wisata yang ada di Sumbar ke para wisatawan, baik wisatawan domestik maupun wisatawan asing.
“Jadi agar Tour and Travel kita ini bisa mencapai cangkupan yang luas. Kita melakukan bimbangan dan teknis terkait memanfaatkan digitalisasi dalam mempromsikan wisata di Sumbar melalui paket yang disediakan,” ujar Oni.
Menurutnya, selama ini para Tour and Travel yang ada di Sumbar ini memberiman pelayanan secara manual. Jadi, ia berharap dengan memanfaatkan digitalisasi bisa lebih banyak lagi membawa wisatawan untuk datang ke Sumbar, yang tidak hanya dari derah yang ada di Indonesia, tetapi juga untuk wisatawan asing.