Di Makasar Angka Perceraian Naik, Suka Sesama Jenis Salah Satu Penyebabnya
Semangatnews, Makassar – Angka perceraian di Kota Makassar pada tahun 2019 meningkat daripada tahun sebelumnya. Ini sesuatu yang memprihatinkan perkara perceraian disebabkan masalah ekonomi, cekcok, hingga masalah pasangan memiliki orientasi seksual yang berbeda.
“Persoalan orientasi seksual itu ada ada, tetapi itu kan kecil yang tidak sampai lima (kasus) paling itu dengan persentase 3.000 (perkara perceraian) paling itu 1 persen, sekitar 10 orang tapi itu tidak terbukti ke sana karena yang dibuktikan adalah cekcok nya,” kata Kepala Humas Pengadilan Agama Makassar, Syaifuddin di kantornya kepada detikcom, Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar, Senin (23/12/2019).
“Penyuka sesama jenis yang di dalam persidangan yang muncul justru soal percekcokannya. Kenapa cekcoknya? Karena dia lebih senang dengan temannya yang sesuka sesama jenis,” imbuhnya.
Syaifuddin mengatakan hingga perhitungan Jumat (20/12) kemarin, angka perkara gugatan perceraian di Makassar menembus jumlah 3.543 perkara. Angka ini diperkirakan akan menembus lebih dari 3.600 perkara hingga akhir Desember nanti.
“Yang inkrah Kalau sekarang itu penyelesaian perkara itu 90% .Penyebab atau faktor perceraian yang pertama soal ekonomi yang kedua cekcok,” kata dia.
Dikatakannya, hampir semua kasus yang masuk didasari percekcokan, juga masalah ekonomi keluarga, serta adanya tindakan KDRT dan suami yang terjerat urusan pidana khususnya kasus narkoba. Menurutnya, rata-rata usia pemohon yang mengajukan perceraian berkisar 30 tahun ke bawah dan hanya sebagian kecil yang mengajukan permohonan perceraian di atas 60 tahun ke atas.
Syaifuddin menambahkan, rata-rata perhari gugatan yang masuk ke pihaknya 20 perkara lewat Posbakum. Angka ini belum termasuk gugatan yang dilayangkan lewat pengacara.
“kalau lewat pengacara maka total perkara gugatan yang masuk bisa mencapai 30 perkara per hari,” ucapnya. (detik.com)