BASUKI TJAHYA PURNAMA atau dengan panggilan populer AHOK politikus asal Belitung itu harus mempertanggjawabkan perbuatan dan perkataannya, karena terbukti bersalah menista agama islam. Majelis hakim dengan ketua Dwiarso Budi memvonis Ahook 2 tahun penjara langsung ditahan. Sudahlah kalah Pilkada, kalah pula di Pengadilan. Ya… “sudah jatuh ditimpa tangga pula”, begitu pepatah melayu.
Dengan alasan keamanan semula ditahan di Lapas Cipinang lalu Ahook dipindahkan ke Mako Brimob Cilandak, Jabar.
PROFIL AHOOKDalam perjalanan karier politiknya Ahok menjadi pasangan Jokowi pada Pemilihan Umum Daerah Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2012. Pada pemilu tahun itu, Jokowi dan Ahok terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur Jakarta mengalahkan petahana Fauzi Bowo. Sebelumnya, Ahok menjabat sebagai Bupati Belitung Timur.Ahok lahir di Belitung pada tanggal 29 Juni 1966 merupakan anak pertama dari pasangan Indra Tjahaja Purnama (ayah) dan Buniarti Ningsing (ibu) keturunan Tionghoa-Indonesia adalah sosok yang suka ceplas ceplos. Kata katanya terkadang out kontrol membuat banyak orang tersinggung. Menghardik bawahan di depan umum adalah kakobenya. Namun pribadinya jujur kata fans beratnya.Bersama ketiga adiknya, Ahok menghabiskan masa kecilnya di Desa gantung, Belitung Timur, sampai tamat sekolah menengah pertama. Ahok kemudian hijrah ke Jakarta untuk melanjutkan pendidikannya.
Pada tahun 2004, Ahok bergabung dengan Partai Perhimpunan Indonesia Baru (Partai PIB) dan diamanahkan sebagai ketua DPC PIB Kabupaten Belitung. Ahok terpilih sebagai anggota DPRD Kabupaten Belitung saat pemilu tahun 2004. Satu tahun setelah itu, Ahok menjabat sebagai Bupati Belitung Timur setelah mendapatkan 37% lebih suara rakyat. Pada masa pemerintahannya, Ahok membebaskan biaya kesehatan seluruh warga tanpa kecuali. Hanya saja, pada tanggal 22 Desember 2006, Ahok mengundurkan diri dan menyerahkan jabatannya kepada Khairul Effendi yang merupakan wakilnya pada saat itu.
Ahok kemudian mencalonkan diri menjadi Gubernur Bangka Belitung pada tahun 2007 dan pada saat itu dia mendapatkan dukungan dari Abdurrahman Wahid (Mantan Presiden RI Ke-4). Tapi Ahok kalah dengan Eko Maulana Ali. Tahun itu juga, Ahok mendapatkan penghargaan sebagai Tokoh Anti Korupsi. Pada tahun 2008, Ahok kemudian meluncurkan sebuah buku yang berjudul “Merubah Indonesia”.Dalam mengimplimentasi mimpinya dalam bukunya itu Ahook maju bersama Joko Widodo menjadi calon wakil gubernur DKI. Duet Jokowi-Ahook menang dan mengalahkan petahana Fauzi Bowo.
Dalam menjalankan kinerja sebagai wakil gubernur DKI Jakarta, Ahok menuangkan rencananya untuk membenahi sistem pemerintahan. Sikapnya yang dikenal keras membantunya dalam memimpin DKI Jakarta.
Dengan terpilihnya Jokowi menjadi Presiden RI Ke-7 maka secara tidak langsung posisi No.1 ibukota di isi oleh Ahok dan menghabiskan masa periodenya. Tepat pada tanggal 19 November 2014, Ahok secara resmi dilantik oleh Presiden Jokowi sebagai Gubernur Jakarta di Istana Merdeka RI.
Ahook pada pertarungan Pilkada DKI periode 2017 – 2022 awalnya ingin maju dari jalur independen. Sebab lewat partai cost besar, katanya sesumbar. Dengan ucapannya ini membuat pemilik partai di negeri ini marah, terutama partai PDIP yang berjasa membawa pasangan Jokowi- Ahook menang.
Dalam fase penjaringan dibuka oleh KPUD DKI Jakarta justru partai PDIP, Nasdem, Hanura menetapkan Ahook calon Gubernur DKI dan berpasangan dengan Djarot Syaifullah Hidayat. Selain 3 partai pengusung untuk pasangan Ahook ini ada pula partai pendukung yakni Golkar,PPP dg 2 kubu.
Dalam pilkada DKI ini ada 3 pasang calon, yakni Anis-Sandi, Ahook-Djarot, Agus-Silvy. Pilkada DKI harus 2 putaran dimana yang maju ke puturan ke dua adalah Ahook/Djarot dan Anis/Sandi. Pada pencoblosan tanggal 15 April 2017, sore harinya sudah tshu pemenangnya yakni Anis/Sandi dengan perolehan suara berkisar 58 persen, sedangkan Ahook/Djarot 42 persen. Hasil tersebut merupakan hasil hitungan cepat. Hitungan yang dilakukan KPUD tidak jauh berbeda, sehingga ditetapkanlah pasangan Anis/Sandi Gubernur DKI terpilih yang pelantikan Oktober mendatang.
Nasib Ahook sepertinya berakhir di dunia politik. Kalah sebagai calon petahana, harus pula berurusan hukum karena dituduh menista agama islam yang menyebut surat Al Maidah 51 adalah bohong.
Sudahlah kalah dalam pilkada, Ahook harus masuk penjara pula karena divonis 2 tahun penjara oleh majelis hakim pengadilan negeri Jakarta utara. Namun begitu simpatisan Ahook terus memberi dukungan dengan mendatangi lokasi dimana Ahook ditahan.Karangan bunga dan balon merah putih menghiasi Lp Cipanang dan Mako Brimob. Demo-pun mereka lakukan ke kantor pengadilan tinggi, minta Ahook dibebaskan.(profilpediacom/berbagai sumber).