Wagub Sumbar : Tour de Singkarak Harus Bisa Mencapai Tingkat Excellent (Luar Bias)
Semangatnews, Pariaman – Pelaksanaan Tour de Singkarak (TdS) 2019 kali ini diikuti 108 pebalap atau 18 tim dari berbagai negara menurun dibandingkan Tahun 2018 lalu, yang diikuti 114 peserta yang terdiri dari 20 tim.
Penurunan jumlah peserta, karena ada peserta dari Sri Langka dan Australia mundur. Ini tidak menyurutkan bagi para pengunjung yang menyaksikan Etape I di Pantai Gandoriah Kota Pariaman, Sabtu (2/10/2019).
Menurut Wakil Gubenur (Wagub) Sumbar, Nasrul Abit, saat ini TdS 2019 sudah yang ke 11 kali di selenggarakan di Ranah Minang, apalagi tahun ini ada dua provinsi dilalui oleh para pembalap TdS, yaitu ditambahnya Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh dari Provinsi Jambi.
“Kita berharap adanya TdS 2019 ini bisa meningkatkan kunjungan wisatawan ke Sumatera Barat, karena ini merupakan ajang internasional, walaupun kali ini berkurang, semoga tahun depan akan lebih banyak lagi mengikuti Tour de Singkarak,” kata Wagub Sumbar disela pelepasan star para pembalap di Etape I.
Mengawali star peserta TdS berbaris dengan tertib sepanjang jalan pantai Gandoriah yang dilepas oleh Wagub Sumbar Nasrul Abit, Walikota Pariaman Genius Umar, Wakil Walikota Mardison Mahyuddin, Kepala Dinas Pariwisata Oni Yulfian pada pukul 10.00 WIB mengibarkan bendera star tanda dimulainya pembalap sepeda untuk menjadi yang paling cepat.
Selain itu juga didampingi oleh Forkopimda Sumbar dan Pariaman, Kepala OPD, dan disaksikan oleh ribuan masyarakat Pariaman.
Selanjutnya Wagub Sumbar mengatakan, bahwa pada Etape I ini para pembalap menuju Kabupaten Tanah Datar yang finish di Istana Pagaruyuang Batusangkar dengan menempuh jarak sekitar 107,3 km.
“Semoga lancar tanpa ada halangan apapun,” ucapnya.
Kemudian Wagub juga menegaskan, Tour de Singkarak harus bisa mencapai tingkat excellent (luar bisa), karena sudah sebelas tahun TdS ini diselenggarakan. Penyelenggara jangan puas hanya mendatangkan para pembalap saja tapi harus bisa lebih keras lagi untuk menyediakan fasilitas dan sarananya.
“Saya lihat sampai sekarang ini masih biasa-biasa saja dari tahun ke tahun, harusnya lebih ditingkatkan, jangan sampai kalah dengan daerah lain, seperti Banyuwangi yang sudah mencapai tingkat excellent,” ungkapnya.
Bahkan karena TdS rutin diselenggarakan setiap tahunnya, kata dia kejuaraan itu pun masuk ke dalam kalender internasional dan wisata nasional.
“Untuk itu, kita harus manfaatkan kejuaraan berskala internasional tersebut sebagai promosi pariwisata di Sumbar serta meningkatkan ekonomi pelaku usaha dan menambah destinasi wisata,” jelasnya. (Nov)