Semangatnews.com. Padang -Sejumlah lukisan “potret tokoh publik” yang dirancang dan digelar dalam rangkaian HUT ke 54 SSRI/SMSR/SMKN 4 Padang dan didahului pembuatan sketsa hitam putihnya saat puncak kegiatan HUT 25 September lalu, kini hampir rampung dikerjakan para perupa yang nota bene alumni SSRI/SMSR/SMKN 4 Padang.
Sejumlah lukisan lukisan potret tokoh publik sudah ada yang tuntas. Diantaranya ada yang masih dalam finalisasi finishing, mengingat jumlah permintaan akan potret tokoh publik ini cendrung bertambah setelah kegiatan HUT usai berlangsung, bahkan hingga kini, ujar Sekretaris Umum Panitia HUT ke 54 SSRI/SMSR/SMKN 4 Padang, Muharyadi di dampingi Yasrul Sami seniman dan dosen seni rupa UNP di sela-sela kesibukannya di kampus SMKN 4 Padang, Cangkeh, Lubuk Begalung.
Menurut Muharyadi, pengamat seni rupa dan kurator ini melukis obyek langsung yang ada di hadapan tentulah memiliki skill khusus, berbeda jika melukis melalui foto seseorang yang dapat ditunda-tunda pengerjaannya.
Skill khusus itu berupa kemampuan menangkap karakter obyek seperti mata, hidung, mulut, telinga hingga raut dan bentuk wajah sampai merefresentasikan ke dalam karya melalui garis dan warna.
Apalagi wajah merupakan bagian tubuh manusia yang mempunyai banyak ekspresi. Yang berati pelukis mdapat mengerjakannya dengan memberikan banyak varian dan berbagai eksplorasi, hingga karakter obyek yang pada gilirannya menemukan watak obyek secara sungguh yang berawal dari tarikan garis-garis dan sapuan warna-warna guna mengungkap obyeki sesungguhnya, jelas Muharyadi.
Melukis obyek langsung yang ada di hadapan selain memiliki ketrampilan teknis secara khusus, juga dibutuhkan kepekaan estetik watak serta karakter obyek lukisan. Dalam beberapa sejarah pelukis potret dunia dan di Indonesia diantaranya mengambil contoh bagaimana pelukis sang maestro Basuki Abdulllah saat melukis banyak tokoh publik diantaranya presiden RI pertama Soekarno, Imelda Marcos dan Sultan Hasannal Bolkiah dan lainnya dapat menangkap karakter obyek-obyek yang ada di hadapannya dengan kelembutan tarikan-tarikan warna alami sesuai karakter warna pada obyek tokoh yang diolahnya, tutur Muharyadi memberi ilustrasi.
Ketika ditanya bagaimana hasil-hasil lukisan yang saat ini dikerjakan teman-teman seniman seni rupa dalam rangkaian HUT itu?
Menurut Muharyadi semuanya berjalan baik dan lancar-lancar saja. Walau diakui sebagian ada diantaranya yang sibuk bekerja sebagai rutinitasnya di luar melukis dan juga ada yang bekerja di bidang lain. Tapi saya yakin lukisan-lukisan tokoh publik tersebut rampung dikerjakan dalam waktu yang tidak lama lagi.
Diantara tokoh itu ada lukisan Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, Wakil Gubernur Nasrul Abit, Sekdaprov Alwis, Anggota DPRD Sumbar H. Nurnas, Kadis Pendidikan Sumbar, Adib Alfikri, Kadis Kebudayaan, Gemala Ranti, Kadis Koperasi dan UMKM Sumbar, Zirma Yusri, Kepala Taman Budaya Sumbar, H. Muasri, Direksi Bank Nagari, Direksi PT KAI Sumbar, Direksi PT Semen Padang dan beberapa nama dari sejumlah BUMN serta pematung nasional asal Sumbar, Yusman, Kepala Sekolah SMKN negeri 4 Padang, Taharuddin dan lainnya.
Diantara pelukis tokoh publik itu tercatat nama-nama yang tidak asing lagi dalam seni rupa Sumatera Barat mengerjakan lukisan “tokoh publik” tersebut diantaranya tercatat nama pelukis Al Bakrie Aziz, Amrianis, Ardim, Ramizal, Zardi Syahrir, Zirwen Hazry, Jon Wahid dan lainnya. Semuanya terlihat memukau dan indah dengan masing-masing kekuatan pelukis serta obyek yang dikerjakan, ujar Muharyadi yang mengaku siap suatu saat mengantar lukisan-lukisan tersebut kepada obyek tokoh yang dilukis. (FR)