Pemkab Solok Selatan Bantu Korban Wamena
Semangatnews, Solok Selatan – Pemerintah Kabupaten Solok Selatan memberikan bantuan kepada korban kerusuhan Wamena yang pulang ke kampung halamannya di Solok Selatan. Bantuan diserahkan oleh Sekretaris Daerah Solok Selatan, Yulian Efi, seusai apel gabungan OPD di halaman kantor bupati, Senin, 21/10
Bantuan diserahkan kepada 2 orang bersaudara, Rahel dan Ragel Suherman senilai Rp. 5 juta, serta kepada korban lainnya Novia Lorenza Rp 5 juta
Sekda mengatakan bahwa total Rp. 35 juta sumbangan yang dikumpulkan berasal dari instansi pemerintah, masyarakat, dan juga sekolah-sekolah untuk membantu korban kerusuhan di Wamena. 20 juta berasal dari Dinas Pendidikan serta sekolah-sekolah yang ada, dan selebihnya dari OPD-OPD yang ada.
“Total 25 juta sudah diserahkan melalui pemerintah propinsi, sedangkan 10 juta kita serahkan langsung hari ini kepada korban yang berasal dari Solsel,” jelas Sekda didampingi Kabag Kesra, Zuardi,
Kabag Kesra, Zuardi, menjelaskan bahwa 2 orang bersaudara, Rahel (perempuan) dan Ragel Suherman (laki-laki) yang berasal dari Sungai Cangkar, Kec. Sungai Pagu,sudah bersekolah kembali di Solok Selatan. Sedangkan kedua orangtuanya masih berada di Wamena.
Sedangkan Novia Lorenza berasal dari Pinang Awan, Pauh Duo, dan bersuamikan orang Pesisir Selatan. Novia pulang dikarenakan toko tempat ia berdagang selama ini hangus terbakar ketika kerusuhan terjadi
“Rahel telah bersekolah kembali di SMPN 1 Solsel, dan Ragel di SMAN 1 Solsel. Keduanya sama-sama kelas 2,” jelasnya
Dihubungi terpisah, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Solok Selatan, Asril, membenarkan bahwa Ragel telah mulai mengikuti aktifitas belajar mengajar semenjak minggu lalu, walaupun surat menyurat kepindahan yang bersangkutan belum ada
“Intinya ananda Ragel ikut dulu dengan proses belajar mengajar disini. Saya juga sudah kontak dengan kepala sekolahnya di Wamena. Administrasi nanti menyusul saja kemudian. Kita siap bantu,” ungkapnya
Sementara itu, Rona Dewi, ibunda dari Novia Lorenza, mengatakan bahwa anaknya belum terlalu lama merantau ke Wamena. Anaknya tersebut ikut dengan suaminya setelah menikah. Sedangkan Menantunya tersebut sudah 7 tahun lebih merantau ke Wamena
Dengan bersedih hati ia mengatakan jika toko tempat anak dan menantunya tersebut habis terbakar akibat kerusuhan. Isinya berbagai bentuk kebutuhan harian dan juga kelontongan
“Semuanya habis terbakar, hanya tinggal baju yang melekat di badan. Termasuk KTP, KK, dan surat-surat penting lain anak dan menantunya juga ikut terbakar,” tukasnya sedih