Pameran #Realitas digelar 4 – 10 Oktober di Taman Budaya Sumbar
Semangatnews.com, Padang – Tidak kurang 46 karya lukis plus patung akan di gelar di galeri Taman Budaya Sumatera Barat, Jalan Diponegoro 31 Padang sejak 4 sd 10 Oktober 2019 mendatang. Pameran ini berbeda dari pameran-pameran terdahulu yakni menampilkan tiga kategori peserta seperti ; (1) Perupa pemula yang telah berkarya, tetapi belum pernah berpameran, (2). Perupa yang tetap berkarya tetapi jarang berpameran (3). Perupa yang senantiasa berkarya, berpameran dan berkarya lagi dalam banyak iven baik secara regional maupun nasional.
Hal itu disampaikan kurator dan ko kurator pameran Muharyadi dan Yasrul Sami B, di sela-sela kesibukan kedua menata dan mendisplay karya di galeri seni rupa Taman Budaya, Sumatera Barat, Selasa (01/10).
“Dari 67 karya yang masuk sampai batas waktu yang telah ditentukan panitia dan kurator pameran, 46 karya seni rupa plus seni patung dinyatakan lolos seleksi yang dilakukan secara ketat sejak pengiriman foto karya hingga karya yang sesungguhnya sampai ke tangan panitia pameran dalam dua hari terakhir,” jelas Muharyadi.
Menurut Muharyadi, selama hampir 10 bulan terakhir frekwensi pameran seni rupa bahkan karya industri kreatif di galeri Taman Budaya Sumatera Barat cukup meningkat diantaranya pameran seni rupa dan industri kreatif tiga SMKN kelompok Seni dan Budaya (SMKN4/SSRI/SMSR Padang, SMKN 8 Padang dan SMKN Ampek Agam) mengangkat tema #Gelitik, pameran bersama FSRD ISI Padangpanjang dan Seni Rupa, FBS UNP, pameran visual Silek Art Festival, pameran tunggal Herisman Tojes. Belum termasuk pameran komintas Tambo Art Community di Bukittinggi.
Dari beberapa catatan yang berhasil kita himpun, ujar Muharyadi, fenomena yang menarik di kalangan perupa Sumatera Barat adalah kemauan dan kerja keras melahirkan karya-karya terbaik untuk publik cukup tinggi. Hal itu terbukti sejumlah karya-karya yang dipajang mampu memukau dan menarik perhatian publik sebagai pengunjung pameran.
“Persoalan konsep, ide/gagasan hingga makna yang ada dalam karya, senantiasa di gagas perupa dengan segala kelebihan dan kekurangannya yang tidak terlepas dari hasil pengamatan serta interaksi dengan lingkungan atau alam sekitarnya yang berangkat dari pengalaman masing-masing individual,” ujar kurator ini.
Sementara Yasrul Sami B, juga menjelaskan, tingginya frekwensi pameran di Sumatera Barat dalam beberapa waktu terakhir, belum ditandai tingginya animo masyarakat yang mengunjungi ruang pameran. Padahal ruang apresiasi dan pembelajaran seni rupa secara kasat mata, lebih menarik di ruang pameran dengan beragam karya yang di tampilkan.
“Selain itu melalui pameran, kita juga berharap pihak Pemprov maupun orang-orang berduit juga ikut juga menyaksikan pameran kemudian mampu menyisihkan dananya untuk mengoleksi karya-karya terbaik yang dihasilkan para perupa, sebagai koleksi sekaligus dapat menjadi artefak dalam seni rupa Sumatera Barat,” ujar Yasrul Sami mengakhiri. (FR).