Ketua Umum Alumni (KU A) SMKN 4 Padang Ajak Alumni Ikutserta Majukan Sekolah
Semangatnews.com, Padang – Ketua umum alumni SSRI/SMSR/SMK Negeri 4 Padang se-Indonesia, Yusman, mengajak dan menghimbau semua alumni SSRI/SMSR/SMKN 4 Padang dari seluruh angkatan dimana pun berada, baik di seluruh pelosok tanah air maupun di luar negeri untuk bersama-sama saling bahu membahu dan tanpa pamrih bersama almamaternya mendukung kemajuan sekolah.
Sekolah yang kuat selain ditentukan oleh SDM guru, tenaga administrasi, Dunia Usaha dan Dunia Industri, masyarakat dan pemerintah juga sangat ditentukan oleh peran strategis para alumninya dalam mendorong tumbuh dan berkembangnya suatu lembaga pendidikan seperti SMKN 4 yang dulu dikenal dengan nama SSRI-SMSR Negeri Padang dan dalam sejarahnya cuma ada 3 di Indonesia.
Hal itu disampaikan ketua umum alumni SSRI/SMSR/SMKN 4 Padang se – Indonesia, Yusman, saat dihubungi sekaitan rencana dan program HUT ke 54 sekolah berbasis budaya ini, 25 September 2019 mendatang yang telah disusun dan dirancang panitia secara bersama dengan pihak sekolah beberapa waktu lalu.
Menurut Yusman, pematung nasional yang karya-karya monumentalnya tersebar di seantro nusantara itu, menyebutkan, ia sejak SD, SMP menjadi pelajar di kabupaten Pasaman. Memasuki SLTA ia memilih SMSR Negeri Padang dengan jurusan Seni Dekoarasi Interior dengan lama pendidikan 4 tahun.
Di SMSR Negeri Padang inilah ia merasakan soal pembentukan sikap dan talenta sebagai orang seni rupa ia rasakan, karena bersinggungan dengan pembentukan karakter selama 4 tahun. Sesama siswa satu angkatan siswa ditantang untuk selalu berkompetensi melahirkan karya-karya terbaik yang diberikan oleh guru-guru, baik di sekolah maupun di luar sekolah, ujar Yusman mengenang masa lalunya.
Jika kemudian setelah menamatkan pendidikan di SMSR Negeri Padang sebagian besar ada yang melanjutkan ke pendidikan tinggi seni di berbagai tempat dan daerah di tanah, tentulah hal ini dimaksudkan untuk lebih memperdalam dan mempertajam keilmuan seni rupanya secara akademis.
” Melihat dari kaca mata kebaikan yang tidak boleh dilupakan se hebat-hebatnya kesenimanan seseorang di tanah air bahkan hingga booming dengan karya-karyanya sekolah asal SSRI/SMSR/SMK N 4 Negeri Padang tidak boleh di lupakan begitu saja,” ujar Yusman yang satu diantara karyanya berupa patung enam Presiden RI, diresmikan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Bogor.
Sementara Sekretaris Umm Alumni SSRI/SMSR/SMKN 4 Padang, Muharyadi, saat diminta pendapatnya sekaitan himbauan dan ajakan Yusman kepada semua alumni dari seluruh angkatan berkaitan HUT ke 54 sekolahnya, menyebutkan, sebagai organisasi sosial alumni ia senantiasa merangkul semua alumni SSRI/SMSR/SMKN 4 Padang se-Indonesia dengan segala potensi yang ada sebagai kekuatan sekolah.
“Jika ada mungkin alumni sekolahnya sering berbeda pendapat soal bahu-membahu membantu sekolah. Hal itu merupakan dinamika dan seninya dalam ber-organisasi,” ujar Muharyadi tersenyum ringan.
Di Minang ada isitilah, Si Buto pahambuih lasuang, si pakak panembak badia, si lumpuah pahalau, si buto pahambuih lasuang. Kesemua itu menjadi modal bagi sekolah ini. Karena tidak semua tamatan SSRI/SMSR/SMKN 4 Padang menjadi seniman semua.
“Ada diantaranya menjadi seniman besar, wiraswasta, pengusaha seni rupa dan industri kreatif, pedagang kecil, PNS guru dan dosen dan lainnya,” ujar pendidik, seniman yang juga kurator seni rupa ini memberi ilustrasi.
Pada kesempatan lain, ketua umum panitia HUT ke 54 SSRI/SMSR/SMKN 4 Padang yang tahun ini dipercayakan kepada Zardi Syahrir, menyebutkan, sumbangsih tenaga, pikiran bahkan juga mungkin juga berupa materi yang disalurkan alumni terhadap almamaternya, seyogyanya dilandasi niat tulus dan iklas.
“Saya setuju dengan pendapat dua senior saya dia atas, Yusman dan Muharyadi soal keberadaan alumni membantu baik dalam bentuk tenaga pikiran bahkan bukan tidak mungkin dalam bentuk materi demi kebersamaan dalam mendukung keberlangsungan pendidikan di sekolah,” ujar Zardi Syahrir.
Zardi juga menyebutkan, dalam kondisi saat ini kadang adakalanya alumni yang hidupnya pas-pasan atau tidak punya modal untuk membuka usaha, tetapi punya kemauan dan kerja keras. Alumni seperti ini layak dibantu bersama-sama dengan tulus dan ikhlas, minimal sesama almamaternya jika memungkinkan.
“Mudah-mudahan suatu saat ia dapat berkembang baik tentu juga tidak tinggal diam membantu alumni-alumni yang lain. Begitu juga perhatian para alumni kesekolah sebagai bakti diri kita pernah satu sekolah belajar bersama dalam bidang senirupa yang tentunya menjadi kenangan bahwa kebaikan guru-guru dan sekolah bagian yang tidak terlupakan,” ujar Zardi Syahrir alumni jurusan seni lukis SMSR Negeri Padang tahun 1988 itu, menambahkan. (FR/DP/IE).