Pameran Seni Visual SAF 2019 “Gerak jo Garik” Malam Ini Diresmikan
Semangatnews.com, Padang – Sekretaris Jenderal Kebudayaan Kemdikbud RI, Dra. Sri Hartini, M.Si dijadwalkan akan meresmikan pameran seni visual menampilkan puluhan karya seniman Seni Rupa Sumatera Barat berupa karya dua dan tiga dimensi, karya seni instalasi “Garak jo Garik” yang menyertai Silek Art Festival (SAF) 2019 di galeri Seni Rupa Taman Budaya, Jalan Diponegoro 31 Padang malam ini pukul 20.00 wib.
Setidaknya ada 40 karya dari 63 peserta mendaftarkan diri untuk mengikuti pameran seni rupa itu yang didalamnya terdiri dari seni lukis, seni rupa tiga dimensi dan seni instalasi dalam rangkaian Silek Art mFestival (SAF) 2019, ujar kurator Iswandi saat dihubungi, Senin (19/8/2019).
Karya-karya yang ditampilkan ini adalah karya-karya terbaik hasil seleksi kurator dengan pertimbangan dilihat dari aspek konsep karya, isi karya dan makna yang diusung para perupa dalam ranah estetik yang dijadwalkan berlangsung sejak 19 sampai dengan 29 Agustus mendatang, sambung Iswandi.
Dalam rangkaian kegiatan Silek Art Festival (SAF) 2019 itu sebagai karya pembuka akan tampil “Pagelaran Seni Intermedia”, Skenogarfi Mahatma Muhammad, Saedar Siti kelompok Randai, Pentas sakral, Rumah Anjuang Jon Wahid dengan narasi M. Ibrahim Ilyas. Untuk pameran seni visual, selain kurator terdapat dua penulis yakni Edy Utama dan Sudarmoko, ujar Iswandi.
Sementara Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno dalam konferensi pers beberapa waktu lalu menyebutkan ajang SAF 2019 berpusat di kota Padang ini di dukung sejumlah kabupaten/kota di Sumatera Barat sebagai agenda tahunan yang didukung Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemdikbud dengan program Indonesiana
Sementara Silek Arts Festival 2019 diselenggarakan dari tanggal 19 hingga 31 Agustus mendatang, yang berpusat di Kota Padang dan di dukung oleh beberapa kabupaten kota di Sumatera Barat.
Menurut, Irwan Prayitno, Silek Arts Festival (SAF) 2019 tidak hanya menampilkan berbagai atraksi aliran silek yang ada di Tanah Minang, namun juga rangkaian agenda kebudayaan lainnya terkait dengan silek, apalagi tujuan kegiatan ini untuk menjemput atau mengumpulkan aliran-aliran silek yang ada di Sumbar”.
Hal ini sekaligus merupakan bentuk kepedulian kita kepada warisan budaya yang ada di Sumatera Barat. Karena silek merupakan budaya yang lahir turun temurun sejak dahulu hingga saat ini,” ujar Irwan Prayitno. (FR)