Semangatnews, Tua Pejat – Mentawai merupakan salah satu daerah tertinggal di Sumatera Barat yang memiliki potensi kepulauan wisata bahari yang hebat, ombak surfing yang terbaik dunia, perikanan dan keindahan suasana pulau-pulau yang indah.
Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit pada saat acara pertemuan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD)Pemkab Kepulauan Mentawai, Forkompinda, Tokoh lintas agama, tokoh masyarakat, Rabu malam ( 6/2/2019).
Wagub Nasrul Abit menjelaskan lebih lanjut, saya ditugasi pak Gubernur tentang 3 daerah tertinggal agar cepat keluar dari kategori daerah tertinggal dan kemudian pada sektir pariwisata. percepatan pembangunan kepulauan Mentawai memang mesti di mulai dari pembangunan infrastruktur, jalan, jembatan dan pelabuhan untuk daratan.
Karena persoalan mendasar pemkab Mentawai terkendala akses tranpotasi jalan dalam memberikan pelayanan dan memotivasi masyarakat untuk berperan serta dalam pelaksanaan pembangunan.
Kemudian masuk pada pelaksanaan pembangunan pelayanan dasar, pengadaan air bersih, penerangan listrik, perumahan, pelayanan kesehatan dan pendidikan.
Dan berikutnya pembangunan infrastuktur telekomunikasi karena sulitnya kegiatan komunikasi antar pulau dimana masih banyak daerah tidak terkoneksi jaringan. Karena diketahui percepatan pembangunan daerah cendrung didukung oleh kelengkapan sarana dan prasana komunikasi, ujarnya.
Wagub Nasrul Abit juga menyatakan, saat ini telah ada konsep pembangunan jalan transmentawai, yang telah berjalan secara bertahap, sepanjang 393 km, dimana saat ini sudah berjalan sepanjang 63 km.
Di Siberut juga direncana pembangunan lintas barat sejauh 183 km untuk membuka ketelesoliran daerah yang juga nanti bertumpu pada pelabuhan Labuah Bajau. Pelabuhan Labuhan Bajau, selain membuka akses pelabuhan dengan nias, juga mendekatkan akses trans laut dengan pelabuhan teluk bayur di Kota Padang.
Dan juga pembanguan pelabuhan terbang transportasi udara di Siberut dalam mendukung kemajuan pariwisata pemkab Kepulauan Mentawai pada lokasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK Mentawai).
Barulah setelah itu kita bicara pengembangan ekonomi kegiatan masyarakat, apakah sapi, pertenakan, pertanian, perkebunan. Ada pisang, sagu dan keladi yang dapat diproduksi masyarakat sebagai kebutuhan dan termasuk kegiatan pendukung kepariwisataan.
Jika semua infrastruktur jalan dan transportasi dapat diselesaikan tentu pelayanan sosialisasi kebencanaan dan penyiapkan masyarakat kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana akan lebih mudah untuk dijangkau, jemput bola, ujarnya.
Sementara itu Bupati Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet juga menyampaikan, atasnama pemerintah dan masyarakat Kepulauan Mentawai memberikan apresiasi yang tinggi terhadap Pak Nasrul Abit, atas kerja dan perhatiannya pembangunan di Kepulauan Mentawai.
Saat ini pembangunan kepulauan Mentawai mulai memperlihat kemajuan dibeberapa sektor. “Dan arah pembangunan sudah semakin jelas untuk mengeluarkan Mentawai keluar dari daerah tertinggal dan sejajar dengan kabupaten lainnya di Sumatera Barat,” tekadnya.