Wagub Sumbar Minta Masyarakat Tidak Lakukan Perayaan Tahun Baru Berlebihan.

by -

Semangatnews,Padang-Gubernur Provinsi Sumatera Barat telah menyurati Bupati dan Walikota se Sumatera Barat dengan nomor: 451/693/BMK-2018 tentang himbauan menghadapi pergantian tahun agar masyarakat tidak merayakan pergantian tahun berlebihan.

Hal ini mengingat bencana yang mengepung sejumlah daerah di Indonesia, yang sewaktu-waktu bisa terjadi. Karena itu sudah seharusnya jadi pertimbangan masyarakat untuk tidak melakukan kegiatan seperti pesta merayakan pergantian tahun secara berlebihan.

Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit, mengatakan, terlepas dari persoalan bencana yang terus mengepung Indonesia, perayaan pergantian tahun baru bukanlah budaya Indonesia, apalagi di Sumatera Barat. Seperti memainkan kembang api dan meniup terompet di detik-detik pergantian tahun.

“Kita dari provinsi telah menyampaikan ke kepala daerah di kabupaten dan kota. Untuk itu tidak perlulah merayakan pergantian tahun, karena ancaman bencana bisa terjadi kapan saja dan dimana saja. Kita menghimbau agar masyarakat melakukan introspeksi diri akhir tahun dengan keluarga dirumah atau melakukan zikir dan muhasabah ditempat rumah ibadah,” ujarnya dalam surat edaran itu Jum’at (28/12/2018).

Adapun himbauan Pemprov Sumatera Barat itu berisikan himbau kepada masyarakat, pertama agar setiap masyarakat untuk selalu menjaga keamanan dan ketertiban dilingkung masing-masing. Kedua meminta semua pemilik/pimpinan Mal, BUMN, BUMB maupun unit Usaha lainnya swasta memastikan tidak ada karyawan/karywati muslim yang memakai atribut sinterklas atau pakai agama non muslim.

Ketiga, agar masyarakat tidak melakukan kegiatan yang langgar hukum seperti, hura-hura, kebut-kebutan, judi, maksiat, meminum-minuman keras serta melakukan perbuatan yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Keempat agar selalu saling menghormati agama dan kepercayaan masing-masing dan bagi kaum muslimin agar melakukan zikir dan muhasabah dirumah ibadah secara bersama-sama.

Wagub Nasrul Abit juga mengatakan perlu adanya imbauan tersebut, karena biasanya lokasi yang menjadi tren wisatawan atau pun masyarakat lokal untuk merayakan pergantian tahun berada di kawasan pantai. Terutama di Padang, ada di kawasan Wisata Pantai Padang, Pantai Air Manis Padang, dan ke arah Kabupaten Pesisir Selatan ada Wisata Pantai Carocok Painan. Kini yang lagi populer ada juga Wisata Mandeh.

Tidak hanya di kawasan pantai, di kawasan gunung juga turut jadi lokasi yang strategis. Selama ini, oleh para anak muda, untuk merayakan pergantian tahun baru, biasanya juga melakukan pendakian gunung-gunung yang tinggi. Padahal, melihat kondisi gunung di Sumatera Barat, ada Gunung Berapi yang pernah bergejolak, begitu juga Gunung Talang.

“Jadi saya berharap betul, cukup di rumah saya di malam pergantian tahun baru ini. Duduk berkumpul bersama keluarga. Jika pun ingin tetap bergadang hingga pergantian waktu antara 31 Desember 2018-1 Januari 2019, juga bisa di rumah sembari melakukan amal ibadah dan berdoa untuk masyarakat Sumatera Barat aman dari ancaman bencana,” kata Wagub Nasrul Abit disela-sela kesibukannya menjelaskan maksud Surat Edaran tersebut, Sabtu (30/12/2018)

Kekhawatiran dari Pemprov Sumatera Barat ini, karena mengingat daerah di Sumatera Barat juga disebut dengan daerah yang rawan terjadi bencana. Tidak hanya tsunami dan gempa dengan kekuatan yang besar diprediksi akan terjadi, Sumatera Barat juga sering dilanda banjir bandang, tanah longsor, dan bencana lainnya.

“Saya ada membaca hasil penelitian pihak LIPI bahwa dengan kondisi alam saat ini, apabila terjadi gempa dengan durasi 10 detik saja, mau pelan atau pun kuat guncangannya, harus segera melakukan evakuasi. Karena soal tanda-tanda tsunami air laut surut, tidak bisa lagi jadi patokan utama atau penentu terjadinya tsunami,” ujarnya.

Terkait adanya isu bencana yang terus mengepung sejumlah daerah di Indonesia, Nasrul meminta kepada masyarakat supaya tidak panik. Karena bagaimana pun juga persoalan terjadi atau tidaknya bencana di suatu daerah, adalah kehendak Yang Maha Kuasa sadarilah Sumatea Barat memang daerah gudang bencana.

“Sumatera Barat harus siap menghadapi bencana yang tejadi, karena daerah Sumatera Barat rawan bencana,” sebutnya.

Tidak hanya persoalan perayaan pergantian tahun yang menjadi kekhawatiran Kepala Daerah di Sumatera Barat. Akibat adanya ragam bencana itu, juga turut membuat khawatir kondisi kunjungan wisatawan ke Sumatera Barat. Karena isu bencana diperkirakan dapat mempengaruhi keinginan wisatawan datang ke Sumatera Barat.

“Selaku masyarakat yang tinggal di Sumatera Barat seharusnya meredam informasi isu bencana itu. Supaya tidak berpengaruh terhadap pariwisata di Sumatera Barat. Intinya, sampai saat ini kondisi di Sumatera Barat dengan kondisi bencana yang terjadi di berbagai deerah, masih terbilang kondusif,” jelasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.