Gubernur Sumbar Heran Kok Buku Pantun Minang Milik Malaysia

by -

Semangatnews,Padang,- Gubernur Irwan Prayitno heran dan prihatin melihat bahwa ada buku pantun minang tapi milik Malaysia.

Kenapa ini bisa terjadi, sebit Gubernur saat memberi sambutan pada pembukaan Sinkronisasi Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah ( PPKD) di hotel Bumi Minang, Rabu 21/11.
Lebihblanjut Irwan, Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) merupakan upaya membangkitkan kembali nilai-nilai kebudayaan daerah sebagai upaya pelestarian dan sebagai khas unik budaya daerah masing-masing. Tentu potensi ini akan mampu memperkaya khasnah budaya sebagai kebanggaan daerah.

Dalam acara tersebut sebanyak 150 orang peserta hadir yang terdiri dari Bupati dan Walikota Se-Sumbar, Kepala Dinas dibidang pusat kebudayaan Se-Sumbar, budayawan Se-Sumbar, dan tim ahli penyusun PPKD S-Sumbar.

Menurut Gubernur Irwan Prayitno, acara singkronisasi ini tidak hanya membahas ragam kebudayaan minangkabau yang ada di Sumbar namun mengumpulkan PPKD Se-Sumbar kepala kepala daerah untuk mendokumentasikan agar budaya sumbar tidak hilang.

Kepada Bupati /walikota, jangan sampai menganak tirikan budaya karena disitu ada nilai ekonominya dan juga sosial kemasyarakatan yang dapat jadi pelajaran dan pengetahuan.

“Adanya dinas kebudayaan daerah adalah untuk membangkitkan kebudayaan daerah yang mulai ditinggal masyarakatnya,” ujar Irwan

Irwan Prayitno juga menyayangkan masih ada enam daerah yang belum menyerahkan PPKD yang terdiri dari Kota Padang, Kota pariaman, Kota Mentawai, Kota solok, Kabupaten Pesisir Selatan, dan Kabupaten Agam.

Oleh karena itu dimintakan segera menyerahkan, selain mensingkronisasikan kegiatan, juga sebagai potensi pendukung pembangunan kebudayaan Sumatera Barat kedepannya.

Kita menjadi heran dan mempertanyakan, buku Kumpulan Pantun Minang akan tetapi dimiliki oleh Malaysia, tanya Gubernur heran.

Gubernur juga menambahkan saat dinas kebudayaan telah menghimpun busana yang perlu di dokumentasikan, Jurus silat, pakaian dan aksesoris, pantun, tarian dan kuliner daerah.

“Untuk menyukseskan kegiatan sosialisasi yang paling efektif adalah di sekolah dengan kegiatan ekstra kulikulernya, bagi generasi muda di Sumatera Barat,” ajaknya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.