Kwik Kian Gie: Jokowi Bangun Infrastruktur dengan Jalan Utang

by -

Semangatnews, Jkt – Mantan Menteri Koordinator Ekonomi, Kwik Kian Gie, memberikan kritik pada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hal ini diungkapkan Kwik Kian Gie ketika menjadi pembicara di acara ‘Tokoh Kita’, yang ditayangkan Jak TV, Sabtu (13/10/2018).

Ia berkomentar terkait era Jokowi yang galak membangun infrastruktur, namun juga banyak menumpuk utang.

Meski begitu, Kwik Kian Gie pun tidak sepenuhnya menyalahkan Jokowi atas banyaknya utang yang dimiliki Indonesia.

“Tapi kan bukan kesalahan Pak Jokowi melulu (utang negara),” ujar Kwik.

Kwik mengatakan, saat ini Jokowi telah memiliki Menteri-menteri yang hebat.

Namun, ia menduga, Jokowi tidak mau mendengar usulan para menteri tersebut.

“Menterinya kan teknokrat-teknokrat, doktor-doktor, Ibu Sri Mulyani dipuji sebagai Meteri Keuangan terbaik di dunia mengapa (tetap berutang)? dugaan saya sudah memberitahu tapi pak Jokowi gak mau tau, (prinsipnya) pokoknya, dugaan saya begitu,” ujar Kwik.

Ia juga menyadari, jika Presiden tidak harus mengetahui segala bidang, namun presiden harus memiliki pandangan untuk menyerap masalah-masalah yang timbul.

“Karena Pak Jokowi tidak bisa paham tentang masalah-masalah ini, seorang presiden tidak mungkin mengetahui semua hal karena presiden itu memimpin bangsa yang hidup dengan semua aspek kemanusiaan, gak mungkin dia ahli ini itu, tapi harus punya helikopter view.”

“Dia harus punya pandangan yang bisa menyerap o iya, yang saya amati kecenderungan Pak Jokowi gak mau tau, pokoknya ini,” ujar politikus PDIP ini.

Kwik juga menyoroti soal masalah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang menunggak.

Ia menilai, seharusnya BPJS bisa digunakan untuk proyek pembangunan yang lain.

“BPJS itu barang yang sangat indah, itu gudang uang, karena yang sedang memiliki pendapatan diambil pendapatannya sedikit, dikumpulkan untuk tujuan tertentu bagi mereka yang sedang sakit.”

“Presentasi yang sedang sakit itu kecil sekali, jadi premi itu menumpuk besar sekali di semua negara itulah yang dipakai untuk membiayai perumahan jangka panjang perumahan rakyat, lah kita tidak,” tambahnya.

Sebelumnya, pada program yang sama, Kwik juga bercerita soal pengalamannya bisa menjadi ekonom yang juga berpolitik praktis.

Kwik mengatakan, mulanya, ia akan bersekolah di London jurusan ekonomi politik.

Namun, ia harus merawat kakaknya yang sedang sakit di Rotterdam, Belanda.

Dari kakaknya itulah Kwik mulai mengubah dirinya untuk lebih memilih belajar ilmu ekonomi agar bisa menjadi penyelenggara negara.

“Setelah selesai ilmu ekonomi saya ingin bersekolah di London, di London School Economics and Political Science dalam ilmu politik, tetapi kakak saya belajar di Rotterdam dan hampir selesai.”

“Waktu di London saya mampir ke Rotterdam menjenguk kakak saya yang lama tidak bertemu, tetapi dalam waktu tiga hari saya kakak saya sakit keras, sehingga masuk rumah sakit 9 bulan lalu meninggal, lalu dalam 9 bulan itu saya harus mengunjungi dia di Rumah Sakit dua kali sehari,” jelasnya.

“Dalam kondisi seperti itu saya memilih menemani kakak daripada di London, di situ terjadi dialog tiap hari.”

“Dia tanya kepada saya, kamu itu mau sekolah politik mau jadi dosen apa mau jadi penyelenggara negara atau politikus lah istilahnya, saya bilang penyelenggara negara,” ujar Kwik.

Kakak Kwik pun memberikan contoh perdana Menteri yang ada di Eropa bukan berasal dari ilmu politik melainkan mereka belajar ilmu ekonomi.

“Kalau gitu bukan ilmu politik, ilmu ekonomi, karena ekonomilah yang bisa mensejahterakan rakyat, semua teknik ada di ilmu ekonomi,” ujar Kwik menirukan kakaknya waktu itu.

“Dan apa yang dikatakan kakak saya sangat benar, kalau ingin mensejahterakan rakyatnya secara adil ya ekonomi, kalau ilmu politik kan diajari demokrasi itu apa, oligarki itu apa, monarki itu apa, itu hal yang sangat mudah dipelajari tanpa sekolah,” tambahnya. (TribunWow.com/smngtnews)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.