SEMANGAT PADANG – Pemindahan Krematorium milik Himpunan Bersatu Teguh (HBT) didukung dan disambut baik banyak pihak. Dengan kepindahan itu, titik temu permasalahan pun tercapai.
Seperti diketahui, selama ini keberadaan Krematorium ditolak ormas Islam karena berdekatan dengan Masjid Muhammadan dan permukiman warga. Sejak HBT menyatakan kesediaannya untuk pindah, jamaah serta mantan pengurus Masjid Muhammadan pun mendukung.
“Jika pindah, itu kita serahkan kepada mereka,” kata Wan Amzah mantan Ketua Pengurus Masjid Muhammadan, saat dijumpai di masjid tersebut, Rabu (5/4) siang.
Menurut Wan Amzah, selama ini Krematorium berada cukup dengan masjid. Jalan yang berada di belakang Krematorium (jalan Pasar Borong) pun ditutup.
“Tentu kita sangat menginginkan Krematorium dipindahkan,” tambah Mon, seorang jamaah masjid.
Tuntutan ormas Islam agar Krematorium dipindahkan memang telah disepakati oleh HBT. Pihak HBT yang ditemui Tim Memanggil Kota Padang, Rabu itu menyebut bahwa pihaknya bersedia memindahkan Krematorium ke arah Kelenteng Lama.
“Kita taat kepada aturan pemerintah,” ujar pengurus HBT, Chandra, di depan Tim Pemko Padang di Rumah Duka HBT, Rabu itu.
(Baca Juga: Mahyeldi Tak Ingin Konflik SARA Di Padang, Krematorium HBT Sudah Ada Titik Temu)
Pada Rabu itu, Tim Kesbangpol Pemko Padang memang turun ke HBT dan HTT. Sayangnya, pimpinan HTT tidak berada di tempat. Tim Kesbangpol Pemko Padang hanya diterima sejumlah pengurus HBT. Tim Pemko Padang yang hadir yakni Kepala Kantor Kesbangpol Kota Padang Mursalim, Kasi Pengawasan Kesbangpol Chendra Amel, serta Norman (FKUB Padang).
Isu Unjuk Rasa.
Selentingan kabar yang beredar menyebut bahwa ormas Islam akan kembali menggelar unjuk rasa terkait keberadaan Krematorium dan maksiat di Kota Padang. Unjuk rasa akan dilakukan pada 10 April mendatang.
Mendengar selentingan kabar itu, pihak HBT berharap tidak terjadi unjuk rasa. Sebab, jika terjadi, HBT sangat menakuti adanya oknum yang memprovokasi untuk konflik.
“Kami berharap tidak ada unjuk rasa. Tentu kami merasa tidak aman jika benar terjadi,” ungkap Humas HBT, Charlie Gunawan.
HBT menyebut pihaknya ingin berunding dan duduk semeja. Sehingga tidak terjadi unjuk rasa yang bisa saja berujung anarkis.
“Kita takut nanti ada yang mencoba memperkeruh suasana. Ada yang sengaja menyulut kemarahan dengan melempar batu, itu yang ditakutkan,” ulasnya.