SEMANGAT SUMBAR – Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Irwan Prayitno melakukan peninjauan langsung Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat SMK di dua sekolah di Kota Padang, yakni SMK 6 Padang dan SMK 2 Padang.
“Dari dua sekolah yang kita pantau, ujian berjalan dengan lancar. Tidak ada kekurangan apapun, baik itu persoalan soal ujian dan gangguan dari jaringan internet maupun listrik,” ujarnya usai meninjau SMK 2 Padang, Selasa (4/4/2017).
Ditempat yang sama, Kepala Sekolah SMK 2 Padang, Drs, Rusmadi menyatakan, bahwa ujian hari kedua berjalan dengan lancar dan tidak ada kendala. Meskipun ujian dihari pertama kemarin terjadi gangguan. Namun, gangguan itu terjadi di Seluruh Indonesia karena program dari pusat bermasalah.
“Alhamdulillah, saat ini tidak ada kendala yang berarti. Dan, ujian dilaksanakan ada dibagi secara tiga shift,” ujarnya.
Terkait pelaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang belum menyeluruhnya dapat dilaksanakan di Sumbar. Irwan Prayitno mengatakan, bahwa Pemprov Sumbar akan berupaya untuk mengadakan UNBK di seluruh sekolah yang ada di Sumbar, namun semua butuh tahapan.
“Kita akan lakukan secara bertahap untuk pelaksanaan un berbasis komputer ini dapat dilaksanakan di Sumbar,” katanya.
Untuk Kabupaten Kepulauan Mentawai, kata Gubernur, akan dilakukan secara bertahap. Namun, dikarenakan UNBK ini butuh listrik dan jaringan sehingga akan dibicarakan dengan pihak terkait.
“Mentawai bisa dilakukan UNBK. Namun, kita lakukan juga bertahap. Karena letak geografis Mentawai jadi mesti dilakukan persiapan yang matang untuk UNBK. Mungkin daerah yang dapat terjangkau di Mentawai baru Pagai dan Tua Pejat,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Sumbar, Burhasman Bur menyebutkan, untuk sekolah yang sudah seluruhnya menggunakan UNBK baru ada di Bukittinggi dan Sawahlunto. Padang masih ada yang pakai kertas.
“Untuk itu masih ada sebagian UN pakai kertas dan sebagain lagi komputer. Jadi, tahun depan akan kita usahakan penambahan komputer sehingga dapat UNBK,” katanya.
Sedangkan, untuk Mentawai, ungkap Burhasman akan dikoordinasi dengan telkom dan pln, karena letak Mentawai secara geografis. Sebab, UNBK butuh dukungan listrik dan sinyal bagus. Tak hanya di daerah Kepulauan namun di darat masih juga belum menggunakan UNBK karena faktor sekolah ada yang berdekatan dengan pegunungan.
Untuk kelancaran UNBK tahun ini, PLN dan telkom sudah memperbaiki jaringan sebelum ujian berlangsung dan tidak ada pedaman yang direncanakan pln. Bahkan, pihak telkom ada satgas di padang dan solok.
Diketahui, untuk UNBK SMK jumlah sekolah di Sumbar sebanyak 505 dengan peserta 64.725 dan UNKP jumlah sekolah sebanyak 1.437 dengan jumlah peserta 96.652.