SEMANGAT -Jakarta. Rakyat dan bangsa Indonesia kembali mendapat tontonan gratis yang memalukan dari gedung terhormat Senayan,Jakarta.
Adalah sidang paripurna DPD yang digelar Senin 03 April kemarin.Wakil rakyat asal daerah itu bakuhantam di ruang rapat. Lego pagai bagaikan tawuran anak anak jalanan. Peristiwa itu terjadi pukul 14.15 wib dengan agenda sidang pembacaan putusan Mahkamah Agung.
Mahkamah Agung dalam amar putusannya menganulir keputusan DPD yang menyatakan masa jabatan pimpinan 2,5 tahun dari 5 tahun sebelumnya. Keputusan tersebut dibatalkan MA dan mengembalikan masa jabatan pimpinan kembali 5 tahun.
Asbabunuzul kericuhan bermula dari senator asal Jawa Timur Ahmad Nawardi.Dia memprotes putusan rapat panitia musyawarah.
Protes Ahmad ini menimbulkan emosi anggota senator lainnya dengan aksi saling mendorong antara sesamanya.Anggota lain justru maju ke depan podium untuk menguasai mikrofon.Bermacam ujaran keluar dari mulutnya yang tidak enak di dengar.
Menurut GKR Hemas senator asal DIY, sebagian besar anggota DPD tidak mau dan takut dibacakannya putusan MA itu yang harus segera dilaksanakan yaitu adanya proses pergantian pimpinan.
Namun GKR Hemas tetap berteguh bahwa putusan MA ini harus dijalankan. Mengenai adanya kesalahan ketik sudah ada perbaikannya.Kesalahan itu tidak memengaruhi amar putusannya Mahkamah Agung.
Apapun alasannya, rakyat dan bangsa Indonesia sangat sedih dengan peristiwa ini. Mestinya wakil kita itu mempertontonkan yang baik baik. Kalau begini, lebih baik bubar saja, kata Antonius yang kini masih duduk di bangku kuliah.(zul )
