Yusman Pematung Nasional “Urang Awak” Menerima Anugerah Kebudayaan Sri Sultan Hamengku Buwono

by -
Yusman Pematung Nasional “Urang Awak” Menerima Anugerah Kebudayaan Sri Sultan Hamengku Buwono
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan saat menyerahkan Anugerah Kebudayaan kepada Pematung Nasional urang awak Yusman kategori seniman pembaharu dan kreator di Yogyakarta baru-baru ini.

YOGYAKARTA, SEMANGATNEWS.COM – Pematung Nasional “Urang Awak” Yusman (59 th) asal Sukamenanti, Pasaman, Sumatera Barat, merupakan 1 diantara 25 penerima Anugerah Kebudayaan DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta) tahun 2023 dalam kategori sebagai seniman pembaharu dan kreator yang diserahkan langsung Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X di Yogyakarta.

Selain Yusman, pemerintah DIY Yogyakarta memberikan Anugerah Kebudayaan kepada 9 orang kategori pelestari/pelaku, 5 kategoti lembaga, 9 kategori seniman pembaharu dan kreator dan 1 orang penerima kategori media baru-baru ini, sebagaimana disampaikan Yusman saat dihubungi semangatnews.com di kediamannya Tegal Senggotan RT 02/RW 11 No. 53 Tirtonirmolo Kasihan Bantul Yogyakarta, Jumat malam 01/12/23.

Baca Juga: PJ Wali Kota, Sonny Budaya Putra Meresmikan Pameran Seni Rupa Tambo Art Centre HUT kota Padangpanjang ke 233 Rabu Besok

Tanpa meninggalkan adat dan budaya tanah leluhur tempat kelahiran, Pasaman, Sumatera Barat, bagi Yusman menginjakkan kaki merantau menjadi mahasiswa ISI Yogyakarta sejak 38 tahun silam, persisnya setelah menematkan pendidikan di jurusan seni dekorasi SMSR (Sekolah Menengah Seni Rupa) Negeri Padang tahun 1985, ia diberi petuah orang tuanya berupa Konsep “dima bumi dipijak disitu langik dijunjuang” (dimana bumi dipijak disana langit dijunjung-red).

Sedereten penerima Anugerah Kebudayaan DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta) tahun 2023 dari 25 penerima dalam berbagai kategori
Sedereten penerima Anugerah Kebudayaan DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta) tahun 2023 dari 25 penerima dalam berbagai kategori

Terkait adat dan budaya, ketika kita tinggal disuatu tempat atau suatu daerah tertentu, selayaknya kita berperilaku, bersikap dan menghargai budaya dan adat istiadat dimana kita bermukim, sebagaimana yang ia lalui dan bertempat tinggal di Yogyakarta menempuh dan menjalani hidup dimulai dari menjadi mahasiswa hingga mengantarnya sebagai seniman seperti sekarang. Semuanya saya pegang teguh baik sebagai seniman, maupun urang awak sebagau perantau warga Yogyakarta di negeri orang,” jelas Yusman.

Sebagai salah seorang penerima anugerah kebudayaan tahun 2023, Yusman sangat menghargai dan mengapresiasi sambutan Sri Sultan Hamengku Buwono, bahwa proses proses pewarisan budaya adalah kewajiban seluruh warga masyarakat, namun masyarakat juga harus menumbuhkan kultur baru atau kultur keunggulan di semua lini kehidupan melalui rekayasa kreatif budaya sehingga budaya tidak jalan ditempat dan kehilangan relevansi dengan zaman.

Sri Sultan mengatakan, proses pewarisan budaya adalah kewajiban seluruh warga masyarakat, namun masyarakat juga harus menumbuhkan kultur baru atau kultur keunggulan di semua lini kehidupan melalui rekayasa kreatif budaya sehingga budaya tidak jalan ditempat dan kehilangan relevansi dengan zaman.

Kemudian hal yang terpenting lagi, bahwa Anugerah Kebudayaan Gubernur ini merupakan bentuk apresiasi dan ucapan terima kasih Pemda DIY atas nama masyarakat DIY, terhadap komitmen, aksi nyata, serta konsistensi para pelaku dan pelestari budaya di DIY yang pada gilirannya diharapkan dapat meningkatkan dukungan dan apresiasi pemerintah kepada para pelaku budaya, objek bangunan warisan budaya dan cagar budaya, meningkatkan kontribusi pemerintah dalam pengembangan pelestarian budaya sesuai Pedoman Tata Cara Pemberian Penghargaan dalam Pemeliharaan dan Pengembangan Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta yang termaktub dalam keputusan Gubernur nomor 127 tahun 2018,” ujar Yusman mengutip Sri Sultan Hamengku Buwono.

Saat ditanya tanggapan Yusman perihal anugerah kebudayaan yang diperolehnya itu, menurut pematung yang terkenal dengan karya-karya monumentalnya ini di tanah air, dan kerap berpameran baik tunggal maupun kolektif itu, menyebutkan rasa terima kasihnya kepada Pemerintah DIY dan sekaligus tantangannya baginya untuk berbuat yang terbaik kepada DIY sebagai seniman pembaharu dan kreator,” ujar Yusman.

Mengutip komentar ketua Tim Penilai Anugerah Kebudayaan Revianto Budi Santoso saat pemberian anugerah kebudayaan, menyebutkan bahwa pemilihan penerima Anugerah Kebudayaan Gubernur DIY ini melalui proses seleksi administrasi, diskusi dan penentuan penerima melalui sidang pleno Penetapan Penerima Anugerah Kebudayaan tahun 2023. Semua penerima adalah mereka yang telah berdedikasi dan telah memajukan kebudayaan DIY dengan karya-karya yang tidak hanya meningkatkan daya aruh kepada masyarakat namun juga meningkatkan reputasi DIY.

“Karena itu, pemilihan dan penetapan tersebut bukanlah sebuah keputusan yang sederhana banyak jajaran dan kandidat calon penerima dengan kualifikasi yang diketahui oleh masyarakat luas melalui kapasitas dan daya aruhnya dalam masyarakat mengacu kepada Pergub nomor 32 tahun 2023 mengenai Pemeliharaan dan Pengembangan Kebudayaan sebagai bahan dasar pertimbangan dalam menentukan para penerima Anugerah Kebudayaan tahun 2023,” seperti diuraikan Yusman.

Dalam catatan kita, Yusman melalui dedikasinya pada dunia seni dan seni patung dengan karya-karya monumental tersebar hampir di semua provinsi di Tanah Air itu serta karya-karya idealisnya, telah meraih banyak penghargaan termasuk rekor MURI pembuatan relief terpanjang di Pacitan, tahun 2010 dan Rekor MURI kedua tahun 2014 untuk patung berkelompok terbesar. Pada pameran Retrospektif 32 tahun beberapa tahun silam, Yusman menerima Rekor MURI ketiga di Jogja Galery dan Alun-alun Utara Kraton Yogyakarta. (mh)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.