Dewan Kehormatan Desak PWI Pusat Cabut Keanggotaan Basril Basyar
Mosi Tak Percaya dari Pasaman Barat
SEMANGATNEWS.COM, –Pengurus PWI Sumatera Barat bagaikan Kue Bika. Diatas panas di bawah bara. Dari pusat Dewan Kehormatan Meminta Ketum PWI Pusat Hendry Ch Bangun untuk segera mencabut Keanggotaan Basril Basyar yang sekarang masih menjabat Ketua PWI Sumbar.
Sementara dari daerah Pasaman Barat melayangkan surat mosi tidak percaya atas penunjukan Buyung sebagai Plt Ketua PWI Pasaman Barat.
Berdasarkan Surat Dewan Kehormatan PWI Pusat tanggal 23 Oktober 2023 yang ditujukan kepada Ketum PWI pusat pada poin 4 meminta Pengurus Harian Pusat segera mencabut keanggotaan Basril Basyar karena yang bersangkutan telah diberhentikan sebagai anggota PWI dan dengan demikian tidak lagi bisa menjabat sebagai Ketua PWI Sumatera Barat periode 2022-2027. Adapun mengenai eksekusi dan langkah organisasi selanjutnya sebagai konsekuensi keputusan tersebut menjadi tugas dan
kewenangan Pengurus Harian, tulis Dewan Kehormatan dengan Ketua Sasongko Tedjo dan Nurcholis Basyari, Sekretaris.
Tolak plt
Mayoritas Anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Pasaman Barat Sumbar melakukan penolakkan terhadap Surat Keputusan (SK) PWI Sumbar tentang penetapan Palaksana Tugas PWI Pasaman Barat (Plt) tertanggal 25 Agustus 2023.
“Kami menolak dan melakukan mosi tak percaya terhadap pengurus dalam SK yang dikeluarkan PWI Sumbar yang diteken oleh Ketua PWI Basril Basyar, Wakil Bidang Organisasi Sawir Pribadi dan Sekretaris Firdaus. Alasannya tidak adanya asas musyawarah dan demokrasi dalam organisasi, kami menilai SK tersebut cacat hukum karena adanya pemaksaan kehendak, ” kata Yulison Anggota PWI Pasaman Barat, Selasa (24/10/2023) di Simpang Empat.
Menurut Yulison, penolakkan dan mosi tak percaya terhadap SK Plt PWI Pasaman Barat tersebut, intinya tidak ada kepercayaan terhadap Ketua Plt PWI atas nama Buyung yang diterbitkan PWI Sumbar dalam Surat PWI Nomor : 26.01/SK/PWI/SB/VIII/2023 tertanggal 25 Agustus 2023.
Dalam SK tersebut, ditetapkan Sekretaris Afratama, Hendi selaku Bendahara untuk masa selama enam bulan.
“Setelah beberapa kali dia (Buyung) masuk pengurus Plt tidak ada kepercayaan dan keterbukaan dalam berorganisasi, termasuk soal keuangan sehingga menimbulkan keresahan dan kegaduhan bagi kawan-kawan wartawan anggota PWI Pasaman Barat,” kata Yulison pemegang kartu PWI seumur hidup ini.
Penolakkan tersebut, disampaikan anggota PWI Pasaman Barat melalui surat kepada Ketua dan Pengurus PWI Sumbar yang akan dikirim via pos dalam waktu dekat dengan tembusan Ketua PWI Pusat, Dewan Kehormatan (DK) PWI Sumbar dan DK Pusat tertanggal 23 Oktober 2023 serta ditandatangani anggota. Namun secara digital dan online surat tersebut sudah beredar di berbagai grup maupun lewat japri kepada pengurus dan anggota PWI Sumbar.
Hal senada juga disampaikan oleh M.Junir Sikumbang anggota biasa PWI Pasaman Barat itu menyesalkan penerbitan SK Plt yang tidak menganut asas demokrasi di negeri demokrasi ini atau cara-cara elegan.
“Logikanya kenapa PWI Sumbar masih mengeluarkan SK kepada oknum yang sudah tidak dipercaya lagi oleh anggota PWI. Mau dibawa kemana nanti PWI ini, sehingga menimbulkan kegaduhan bagi anggota PWI di tingkat bawah, yang akan berujung menimbulkan sikap antipati kepada pengurus PWI Pasaman Barat dan nama baik PWI,” katanya.
Harusnya organisasi profesi sebesar PWI mampu merangkul wartawan dan pengurusnya mampu menjadi contoh tauladan bagi kalangan wartawan saat ini.
Apalagi PWI saat ini kata, Junir Sikumbang, terus bebenah melalui PD dan PRT, kode etik, serta Kode Perilaku Wartawan yang pada intinya agar wartawan Indonesia ini semakin profesional, beretika dan martabat di tengah-tengah masyarakat.
Dia menyebut, jika kegaduhan yang ditimbulkan akibat penunjukkan SK Plt PWI tersebut, tidak disikapi PWI Sumbar justru akan berdampak buruk terhadap citra dan nama baik PWI di Pasaman Barat dimasa yang akan datang.
“Sekiranya ada persolan diinternal PWI Pasaman Barat, seharus PWI Sumbar bijak ikut mencarikan solusinya agar persoalan tersebut bisa selesai, bukan ikut memperkeruh suasana atau memecah belah Anggota PWI Pasaman Barat, yang kita cintai ini” M.Junir mantan Ketua PWI Pasaman Periode 2005-2008 ini.
Sementara itu, Hendi yang namanya merasa dicatut dalam SK Plt PWI Pasaman Barat itu, baru saja mengetahui ada SK PWI sekitar 4 hari yang lalu.
“Saya juga heran SK Plt PWI Pasbar keluar sudah bulan Agustus 2023, namun saya baru diberitahu sekitar tiga hari yang lalu, kan aneh, tidak ada transparansi,” kata Hendi Anggota Muda PWI dari Koran Pos Metro ini.
Dia juga menyayangkan tidak adanya keterbukaan oleh oknum pengurus Plt PWI Pasaman Barat tahun 2023 secara ini dalam berorganisasi.
“Saya melihat pada prinsipnya kawan-kawan PWI tidak ada masalah siapa yang mau jadi Plt Ketua, tapi kalau keterbukaan dan musyawarah yang diutamakan, maka siapapun sosok ketua tidak ada masalah bagi anggota PWI,” kata Hendi.
Menurut Hendi, kalau semuanya menganut asas musyawarah untuk mufakat bagi anggota PWI Pasaman Barat selama ini, pasti aman dan damai saja.
“Saya yakin kalau Pengurus Plt membawa rekan-rekan PWI Pasbar duduk bersama, saya jamin tidak bakal ada masalah,” jelas Hendi.
Pendapat senada juga disampaikan Altas Maulana dari LKBN Antara yang baru bergabung dengan PWI.
“Intinya kalau organisasi dibawa bermusyawarah, maka organisasi itu akan maju. Intinya organisasi harus dijalankan secara bersama, transparan dan terbuka. Marwah PWI harus kita jaga,” kata Altas Maulana.
Seirama dengan itu disampaikan oleh Osniwati, Anggota Muda PWI Pasaman Barat.
Dia berharap PWI Sumbar membantu memfasilitasi terselenggaranya Konfercab PWI Pasaman Barat guna menegakkan eksistensi PWI Pasaman Barat dimasa depan. Jika memberikan amanah Plt kepada orang yang tidak tepat, maka terjadilah krisis kepercayaan terhadap pengurus PWI tersebut. Karena menjual nama organisasi untuk kepentingan pribadi semata.
Sementara itu Buyung, ketika ditanya anggota PWI Senin (23/10/2023) perihal dirinya sebagai Plt Ketua PWI, dia mengaku hanya menerima keputusan PWI Sumbar.
“Saya juga baru tahu kalau ada SK dari PWI, dan saya pun tak pernah mengaku-ngaku sebagai Ketua,” katanya singkat.**