Anak Usia 9 Bulan Sampai Dibawah 15 Tahun Wajib Imunisasi Campak Rubella

by -

SEMANGATNEWS, PADANG- Pemerintah pada bulan Agustus-September 2018 mendatang akan melaksanakan imunisasi massal terhadap penyakit campak dan Rubella. Secara nasional ada 67 juta sasaran imunisasi dengan usia 9 bulan sampai di bawah 15 tahun. “Untuk Sumbar target kita 1,5 juta anak anak,” kata Kadinas Kesehatan Sumbar, dr Hj.Merry Yultesday.Mars didampingi Ari Rukmantara dari UNICEF dalam jumpa pers yang digelar di kantor PWI Sumbar, Rabu 11/07.

Jumpa pers yang dipandu ketua PWI Sumbar Heranof Firdaus, Ari Rukmantara menegaskan imunisasi sifatnya wajib, tidak perlu ada izin terlebih dahulu dari orang tua atau wali.

Imunisasi massal ini wajib diikuti meskipun sebelumnya anak anak sudah pernah diimunisasi campak atau terkena campak sebelumnya. Tujuannya agar anak mendapat kekebalan terhadap Rubella, sebut Merry, Kadinas Kesehatan Sumbar

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, pemerintah lebih memprioritaskan pengendalian campak dan Rubella mengingat komplikasinya lebih berat. Sebenarnya apa saja yang menjadi bahaya dari penyakit campak dan Rubella untuk kesehatan si kecil?

Kedua jenis penyakit ini merupakan infeksi menular melalui saluran napas. Keduanya disebabkan oleh virus Campak dan Rubella. Pada penyakit Campak dapat menimbulkan komplikasi serius seperti radang paru, radang otak, kebutaan, gizi buruk atau bahkan kematian.

Sementara Rubella berupa penyakit ringan yang terjadi pada anak anak. Tetapi jika ibu hamil yang tertular virus ini di awal kehamilan dapat menyebabkan keguguran atau kecacatan pada janin. Kecacatan ini dikenal dengan Sindroma Rubella Kongenital yang meliputi kelainan pada jantung, mata, pendengaran serta keterlambatan perkembangan.

Lalu apakah anak yang sudah diimunisasi Campak perlu mendapatkan imunisasi ini? Tentu saja untuk mendapatkan kekebalan penuh terhadap Rubella, anak perlu mendapatkan MR. Imunisasi ini aman bagi anak yang telah mendapatkan dua dosis imunisasi Campak.

Begitu pula pada anak yang telah mendapatkan vaksin MMR. Imunisasi MR ini tetap perlu diberikan untuk memastikan kekebalan penuh si kecil. Sebab menurut Kementerian Kesehatan, belum ada obat untuk mengatasi kedua penyakit serius ini. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah pencegahan dengan imunisasi MR.

“Orang tua tak perlu khawatir dengan efek samping dalam imunisasi. Adanya demam ringan, ruam merah, bengkak ringan dan terasa nyeri di tempat suntikan setelah imunisasi adalah reaksi normal yang terjadi dua hingga tiga hari,” tegas Kadinas Kesehatan Sumbar seraya berharap agar masyarakat merespon positif program ini.

Dimana didapatkan imunisasi, bisa di sekolah, puskesmas, posyandu serta fasilitas kesehatan lainnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.