SEMANGAT JAKARTA -Pengamat Kepolisian Edi Hasibuan menduga, bakal ada kasus besar yang tiba-tiba muncul jelang pemungutan suara Pilkada DKI tanggal 19 April mendatang. Menurutnya, indikasi itu muncul dari ambisi tim kedua calon kepala daerah yang ingin menduduki kursi DKI 1.
“Itu bisa saja. Karena apa? Polisi ini tak bisa menolak orang yang memberikan laporan dan wajib menindaklanjutinya,” kata Edi kepada Kriminalitas.com di Jakarta, Sabtu (1/4/2017).
Edi mengatakan, ada kemungkinan pihak-pihak lawan politik tengah mencari-cari kesalahan untuk kemudian melaporkannya ke polisi.
“Polisi kan harus menindaklanjuti. Kita tidak tahu apa yang terjadi ke depan. Tapi dengan kondisi sekarang, ya mungkin saja,” tutur direktur Lemkapi ini.
Edi yang juga mantan anggota Kompolnas ini berharap agar polisi sangat berhati-hati dalam mengungkap setiap kasus yang menjerat para calon kepala daerah.
“Ini rawan buat polisi. Bisa digunakan untuk alat politik ini polisi. Kapolri harus peringatan anak buahnya di Polda Metro Jaya untuk hati-hati betul,” tutupnya.
Seperti diketahui bersama, pasangan Agus Harimurti Yudhoyono – Sylviana Murni sudah merasakan bagaimana efek kasus ‘dadakan’ yang muncul meruntuhkan niat mereka menjadi kepala daerah.
Sylvi sempat diproses hukum dalam kasus dugaan korupsi bantuan dana Kwarnas 2014 dan korupsi pembangunan masjid Al Fauz. Sementara, Agus harus menerima kenyataan, saat sang ayah, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diserang Antasari Azhar dalam kasus dugaan kriminalisasi.
Sandiaga sendiri tengah diproses hukum di Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya terkait kasus dugaan penggelapan penjualan tanah seluas 3.115 meter di Jalan Raya Curug, Tangerang Selatan, Banten, pada 2012. Kasusnya masih dalam tahap penyelidikan. ( sumber : kriminalitas.com )