SEMANGATNEWS.COM, PADANG – Seniman sketsa Indonesia asal Kayu Tanam, Padangpariaman, Body Dharma (67 th) di sela-sela kesibukan berkarya kini tengah menyiapkan dua buku kumpulan sketsa untuk Sumatera Barat dan pulau Sumatera.
Soal materi obyek-obyek pada kedua buku kumpulan sketsa tersebut tak ada masalah, karena sejak beberapa tahun silam dari 34 provinsi yang dikunjungi 19 diantaranya sudah ada sketsanya, baik di Sumatera, Jawa, Indonesia tengah bahkan Indonesia timur.
Sketser Body Dharma saat ditemui di kediamannya, Galeri Skesa Indonesia, Kayu Tanam, Padang Pariaman, Senin (5/12), menyebutkan, akhir Oktober lalu ia bertemu Gubernur Sumbar, Mahyeldi di komplek INS Kayu Tanam di hari peresmian Cafe “Piak Banun” (komplek INS Kayu Tanam) kemudian di sela-sela waktu sempat bercerita soal perjalanan seniman sketsa mengelilingi sejumlah provinsi di Tanah Air.
Gubernur bertanya ke saya soal buku kumpulan sketsa Kota Padang yang telah disetujui pembuatannya tahun 2020 silam persisnya saat masih menjabat Wali Kota Padang yang rencananya diluncurkan pada HUT kota Padang saat itu.
Tapi dalam perjalanan pembuatan buku yang direkomendasikan Wako Padang proses pembuatan ke OPD Dinas Pariwisata Kota Padang, ternyata batal diterbitkan karena ketiadaan dana pembuatannya oleh pihak OPD yang ditunjuk. Sejak saat itu saya memilih tak berkomentar, ujar Body Dharma menceritakan.
Mendengar pengakuan tersebut, Gubernur meminta Body Dharma, untuk menemuinya kembali, tapi kali ini ke kantor atau rumah kediaman orang nomor satu di Sumbar Jalan Sudirman Padang guna pembuatan sketsadengan obyek Sumatera Barat, tambah Body Dharma.
Dalam persiapan pembuatan buku kumpulan sketsa provinsi Sumatera Barat, Body Dharma bersama tim kurator Galeri Sketsa Indonesia, Muharyadi, kini tengah menyeleksi ratusan kumpulan sketsa hitam putih di atas kertas yang dikerjakan dalam beberapa tahun terakhir, termasuk beberapa karya jalur rempah tahun 2021 silam.
Buku kumpulan sketsa Sumatera Barat yang akan diusulkan pembuatannya itu berisikan obyek-obyek yang mengangkat sejumlah bangunan atau rumah peninggalan Belanda, perkembangan pembangunan di kabupaten/kota di Sumatera Barat, Obyek-obyek alam istimewa seperti pantai, pegunungan, rumah gadang, Jam Gadang. Jembatan Siti Nurbaya dan icon sejumlah kabupaten/kota di Sumbar selain juga ditampilkan sketsa berisikan budaya seperti rabab, saluang, gandang tasa, randai, pacu jawi, pacu itiak dan obyek-obyek menarik lainnya berupa kuliner, sketsa para pejuang pahlawan dan banyak lagi, ujar Body Dharman merinci.
Selain sketsa Sumatera Barat, juga kini di sela-sela kegiatannya menyiapkan galeri sketsa Indonesia, berlokasi dekat INS Kayu Tanam, Padang Pariaman, Body Dharma juga tengah menyiapkan pula kumpulan sketsa Sumatera berisikan semua provinsi yang afa di Sumatera yang telah dikunjunginya bebeeapa waktu lalu, tambah Body Dharma,
Kecendrungan Body Dhama merefresentasikan beragam obyek-obyek dengan berhadapan langsung kerap mengambil momen beragam peristiwa seperti sosial budaya, ekonomi berisikan keadaan rakyat, kebiasaan adat istiadat, cara hidup dan cara pandang, dan kesenian di tengah-tengah masyarakat merupakan obyek menarik untuk direkam dengan mensugesti bentuk-bentuk obyek bermuatan artistik dan estetik mengandalkan kualitas ritme garis di setiap karya-karyanya.
Selama perjalanannya sebagai seniman 47 tahun silam Body Dharma telah menerbitkan buku kumpulan sketsa “Album Minangkabau” bekerjasama dengan Beernhard Batchelet berkebangsaan Swiss (2003), buku kumpulan sketsa “Silungkang dalam Sketsa” disponsori oleh H. Asril Amien (2004), buku kumpulan sketsa “Sawahlunto Expression in The Rhythms of Strokes” (edisi Bahasa Inggris), buku Minangkabau didampingi 92 sketsa (2016), buku kumpulan sketsa “Sumatera Barat dalam Sketsa” diterbitkan Dinas Pariwisata Sumatera Barat, buku “Rekam Jejak Jalur Rempah Sumatera Barat Dalam Goresan Sketsa” (2021). ujar Body Dharma mengakhiri. (Muharyadi).