Pak Bibit Keliling Indonesia Serukan Keadilan Bagi Disabilitas Dengan Betor

by -

Oleh: Ridwan Syarif

SEMANGATNEWS.COM, DHARMASRAYA – Setengah jam jelang azan shalat Jum’at berkumandang dari mesjid Al Munawarah, tidak lebih jaraknya 200 Meter dari sebuah warung di samping Baznas, warung tempat mangkalnya para Wartawan yang bertugas di Dharmasraya, warung dimana para kuli tinta menyudahi hari-harinya dengan berbagai kisah dan berita daerah, bahkan Indonesia. Tak jauh dari situ, tampak sebuah motor berbodi besar yang telah di modifikasi berjalan pelan menuju parkiran kantor Baznas setempat, Jum’at (2/9).

Sontak, ketika kendaraan berhenti, seorang berperawakan gemuk dengan kondisi (ma’af) kedua kakinya mengalami cacat turun dari motor yang barangkali lebih tepat disebut Betor, Becak motor.

Pak Bibit (59 th), begitu dia menyebutkan nama saat ditanya wartawan sembari memperlihatkan KTP, tertera alamatnya Blitar Jawa Timur.

Beliau sejenak mengisahkan, inspirasi apa yang melatarbelakangi melakukan perjalanan keliling Indonesia dalam usia yang tidak terbilang muda lagi.

“Sejak tanggal 2 Juni lalu meninggalkan kampung halaman,” sebut pak Bibit mengawali kisahnya kepada Semangat News.

Beliau titipkan 2 anak tersayangnya yang masih duduk di bangku SD dan SMP bersama isteri tercinta, dia tinggalkan kebun sayur sebagai usaha penyambung hidup di Blitar Sana, kampungnya sang Proklamator Bung Karno.

“Ingin melihat-lihat negeri Nusantara nan indah, selama ini hanya mendengar cerita, melihat di TV, tapi hari ini saya sudah sampai di Ranah Minang, Dharmasraya negeri yang indah, penduduknya yang ramah,” ungkap Pak Bibit sembari mengucapkan terima kasih pada Pimpinan Baznas Dharmasraya sesaat setelah diberi sedikit tambahan uang saku untuk bekal dalam perjalanan.

“Tapi yang lebih penting, saya ingin katakan pada saudara penyandang Disabilitas lain, dimanapun berada, jangan berputas asa dengan keterbatasan. Tetaplah yakin dan percaya, bahwa kita juga bisa, seperti mereka yang memiliki fisik sempurna,” sebut pak Bibit dalam tawanya yang renyah.

Dengan caranya sendiri, Pak Bibit juga menyeru Pemerintah untuk selalu memperhatikan hak-hak para Disabilitas seperti dirinya. Kesempatan kerja, hak memperoleh kehidupan yang layak, dan hak kehidupan lainnya.

Tidak lama, seiring suara azan di mesjid, pak Bibit ikut berbaur bersama jamaah mesjid Al Munawarah lainnya. Sebuah mesjid di pinggir jalan Lintas Sumatera, hibah dari seorang dermawan Dharmasraya, Guru Munir namanya,

“Terima kasih bapak-bapak, saudara semua,” ucap Pak Bibit usai sholat Jum’at sambil menstarter Betor nya melanjutkan misi perjalanan untuk Disabilitas menuju ujung Barat Indonesia, Pulau Sabang di Aceh sana.

Selamat jalan pak Bibit, selamat menikmati keindahan negeri Andalas di pulau Sumatera serta keramahtamahan warganya. Selamat menikmati kuliner masakan Padang yang penuh cita rasa.

Semoga selamat kembali bertemu dengan anak dan keluarga Pulau Jawa.(rsy)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.