SEMANGATNEWS.COM – Kunci jawaban Tema 6 Kelas 6 SD/MI di bawah ini diharapkan dapat membantu orang tua dan guru dalam mengoreksi jawaban siswa.
Tema 6 berjudul Menuju Masyarakat Sejahtera. Subtema 4 berjudul Aku Cinta Membaca. Literasi 3 dimulai dari halaman 133, 134, dan 135.
Pada Literasi 3 ini, materi yang dibahas antara lain ‘Melestarikan Olahraga Pencak Silat’.
Materi merujuk pada Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi tahun 2018.
Berikut penjabaran kunci jawaban Tema 6, Subtema 4, Literasi 3 untuk adik-adik Kelas 6 SD/MI.
Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 6 Halaman 133 134 135
Melestarikan Olahraga Pencak Silat
Oleh: Nirwasita
Pencak silat merupakan seni bela diri asli dari Indonesia. Hampir tiap daerah di Nusantara memiliki tokoh pendekar silat kebanggaan. Pencak silat memiliki gerakan unik dengan koreografi layaknya tarian. Dalam tiap gerakan terkandung filosofi. Hal ini membuat pencak silat menjadi salah satu ilmu bela diri yang menarik minat dunia.
Di belahan dunia yang berbeda, berkembang juga berbagai jenis olahraga bela diri. Karate dari Jepang, Taekwondo dari Korea, Capoeira dari Brasil, serta Muay Thai dari Thailand merupakan beberapa contoh olahraga bela diri yang juga dikenal dan dipelajari di Indonesia.
Globalisasi memberikan kemungkinan mudahnya pertukaran ilmu, termasuk ilmu bela diri. Sebagai generasi penerus, kita mempunyai kewajiban dan tanggung jawab untuk melestarikan pencak silat. Salah satu caranya adalah mempelajari pencak silat.
Generasi muda banyak yang ingin belajar pencak silat. Bahkan, sebagian dari mereka menekuni pencak silat sebagai olahraga yang menjanjikan untuk meraih prestasi. Mereka mengikuti berbagai lomba dan turnamen yang diselenggarakan pemerintah daerah, pusat, maupun pihak swasta.
Pelaksanaan lomba dan turnamen ini untuk menemukan generasi muda berprestasi di bidang pencak silat. Selain itu, untuk melestarikan keberadaan pencak silat di era globalisasi.
Bukti nyata pelestarian pencak silat telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Surakarta bekerja sama dengan Universitas Negeri Surakarta (UNS). Pada Jumat, 19 Mei 2017, UNS dan Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Surakarta menggelar Kejuaraan Nasional Pencak Silat Tingkat SD/MI di GOR Manahan.
Lomba ini akan dilaksanakan selama tiga hari yaitu tanggal 19-21 Mei 2017. Jumlah peserta mencapai 907, yang berasal dari 133 kontingen. Sebagian besar peserta tampak sudah memasuki masa pubertas.
Peserta laki-laki umumnya sudah memiliki jakun. Selain itu, beberapa peserta laki-laki memiliki suara besar dan berat, memiliki jerawat, dan bahu agak lebar.
Tak hanya peserta laki-laki, beberapa peserta perempuan pun juga sudah menunjukkan perubahan fisik dari anak-anak menuju tahap remaja. Beberapa peserta perempuan sudah memiliki pinggul dan berjerawat. Ini menunjukkan bahwa sebagian peserta sudah mengalami fase pertumbuhan menjadi seorang remaja.
Pada Kejuaraan Nasional Pencak Silat Tingkat SD/MI, para peserta baik laki-laki maupun perempuan akan memperebutkan juara 1, 2, dan 3 serta juara umum 1, 2, dan 3. Mereka juga akan memperebutkan pesilat terbaik putra dan putri. Lomba yang diselenggarakan di GOR Manahan ini termasuk dalam kategori tanding.
Kejuaraan Nasional Pencak Silat Tingkat SD/MI dibuka oleh perwakilan wakil Rektor bidang kemahasiswaan UNS, Drs. Agus Pratomo. Dalam acara pembukaan beliau berpesan jangan sampai pencak silat Indonesia kalah dengan negara lain. Kemudian, dilanjutkan dengan sambutan sekretaris Dinas Pemuda dan Olahraga, Drs. Radik Karyanto.
Beliau sangat mengapresiasi penyelenggaraaan lomba pencak silat. Beliau berpesan kepada semua yang berada di gedung olahraga untuk melestarikan budaya pencak silat.
Olahraga pencak silat perlu dilestarikan karena warisan budaya bangsa Indonesia. Dalam pencak silat memuat nilai-nilai karakter bangsa. Olahraga pencak silat mengajarkan nilai-nilai kejujuran dan sikap satria.
Saat ini nilainilai tersebut sudah mulai luntur dalam diri generasi muda. Oleh sebab itu, kita harus mendorong agar pencak silat terus tumbuh di Indonesia.
Sebagai sebuah perwujudan karakter bangsa, tak heran apabila warisan budaya tersebut perlu dijaga dan dirawat bersama. Olahraga pencak silat merupakan sarana generasi muda menunjukkan etos kerja dan produktivitas kepada dunia luar.
Selain itu, pencak silat dapat menumbuhkan semangat berani berkompetisi dan bersaing bagi generasi muda. Inilah pendidikan karakter yang hendak ditanamkan Pemerintah melalui pengembangan sumber daya manusianya.
Sekolah atau dunia pendidikan memiliki peran penting dalam mendukung pelestarian pencak silat. Pihak sekolah dapat melakukan penyaringan terhadap siswanya yang memiliki prestasi di bidang pencak silat untuk mengikuti berbagai perlombaan.
Selain sekolah, orang tua juga harus mendukung keberadaan olahraga pencak silat sebagai olahraga prestasi.
Pemerintah atau pihak swasta sering menyelenggarakan pencarian calon atlet pencak silat. Atlet tersebut akan dilatih untuk membela nama sekolah. Selanjutnya, pembinaan olahraga prestasi di sekolah akan melahirkan atlet pembela nama daerah, nama bangsa dan negara.
Sekolah dan orang tua harus mendukung siswa yang ingin mengikuti kegiatan tersebut. Mereka sebaiknya memberikan motivasi dan semangat agar siswa bisa menjadi generasi pencak silat yang bisa mengharumkan nama bangsa.
Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan bangsa Indonesia. Turut serta melestarikan pencak silat di tingkat daerah, nasional, dan internasional merupakan wujud generasi muda telah turut membangun bangsa.
Dengan melestarikan pencak silat dan meraih prestasi akan menciptakan generasi yang berkualitas dan berkarakter. Generasi muda yang menjadi pelopor penggerak pembangunan dan sumber daya manusia.
Mari Bercerita
Apakah di daerahmu ada olahraga pencak silat? Jika di daerahmu ada olahraga pencak silat amatilah gerakannya. Apakah gerakan olahraga pencak silat di daerahmu sama dengan gerakan olahraga pencak silat daerah lain atau gerakan pencak silat yang pernah kamu lihat? Jika di daerahmu tidak ada olahraga pencak silat tentu ada olahraga yang lain. Apa olahraga yang ada di daerah tempat tinggalmu. Coba amatilah olahraga di daerahmu, lalu coba ceritakan di depan teman-temanmu.
Jawaban:
Di daerahku Sumatera Barat ada olahraga pencak silat. Gerakannya berbeda dengan geakan pencak silat dari daerah lain. Pencak silat di Sumatera Baear disebut dengan Silek. Gerakan silek yang digunakan di Sumatera Barat ada banyak, salah satunya silek harimau. Gerakan dalam silek harimau ini memiliki ciri khas. Silat Harimau menggunakan cakar sebagai senjata untuk menyerang lawannya. Cakaran mengarah ke leher, muka dan bagian vital dari lawan. Teknik ini menjadi ciri khas yang tidak ada pada silat lainnya. Namun, gerakan ini berbahaya.
Mari Menuliskan
Apakah kamu telah memasuki masa pubertas? Apakah kamu sering melakukan olahraga? Apa olahraga yang paling kamu sukai saat ini? Jawablah pertanyaan-pertanyaan tersebut pada kolom berikut.
Jawaban:
Ya, saya sudah memasuki masa pubertas. Saya sering berolahraga sambil bermain bersama teman-teman. Kami bermain badminton bersama. Saat ini saya menyukai olahraga badminton. Selain tubuh menjadi sehat, saya juga bisa bersosialisasi dengan teman-teman, karena badminton butuh teman sebagai partner untuk main.
—
*)Disclaimer: Artikel ini hanya ditujukan kepada orang tua untuk memandu proses belajar anak.
Sumber:
– Buku Guru SD/MI Kelas VI Tema 6 Menuju Masyarakat Sejahtera, Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2017. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
– Buku Siswa SD/MI Kelas VI Tema 6 Menuju Masyarakat Sejahtera, Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2017. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
(Semangatnews.com)