sayangkan itu terjadi, karena kehadiran bunga besar raflesia yang mendunia itu bagian dari rezky Allah yang ada di Palupuh, sehingga mendapat kunjungan wisata banyak orang termasuk wisatawan mancanegara.
Namun sayangnya bunga kebanggaan masyarakat Palupuh itu dirusak oleh pengunjung turis asing yang diduga dari Korea, dengan menusuk batang bunga langka itu dengan bambu, lalu merusak kelopak bunga.
Kita berharap ini tidak terulang lagi, karena saat ini menjadi sorotan dunia, yang menilai turis asing tidak memiliki etika dalam mencintai lingkungan dan kelestarian alam.
Seperti yang telah diberitakan Covesia.com-beberapa waktu lalu, satu tanaman langka jenis (Amorphophallus Titanum) atau bunga Bangkai yang muncul di Pandan, perbatasan Jorong Batang Palupuah-Jorong Sitingkai, Nagari Koto Rantang, Kecamatan Palupuah, kabupaten Agam, provinsi Sumatera Barat, (Sumbar).
Bunga bangkai jenis langka tersebut tumbuh di kaki bukit di lahan milik Juprianto dengan ukuran lebih kurang 2 meter.
“Bunga itu saya temukan sejak februari lalu dengan bentuk masih berupa bongkol memanjang dengan tinggi 30 Cm dan baru mekar sempurna 3 hari terakhir ujarnya
Menurutnya bunga bangkai itu merupakan ukuran terbesar yang ditemuinya selama ini, karena ukuran yang tumbuh saat ini lebih besar dari bunga bangkai yang pernah tumbuh di hutan sekitar.
“Sebelumnya di tempat ini juga sering tumbuh bunga bangkai namun belum ada yang sebesar ini,“ lanjutnya.
Lebih lanjut Syafril yang dikenal panggilan Nyiak Rajo Api ini menghimbau agar bunga besar nan indah ini, mesti menjadi perhatian pemerintah setempat, sebagai aset pariwisata dunia yang tumbuh dan mekarnya hanya bersifat sewaktu-waktu, karena itu perlu juga pengawasan dari aparat agar kelestariannya terjaga
Karena itu menjaga dan mempromosikannya tentu akan membawa dampak yang baik dalam memajukan wisata serta juga memajukan ekonomi masyarakat dimana para wisata bisa berbelanja dan menikmati alam Palupuh nan indah ini.
Kedepan ini perlu menjadikan pemikiran bagaimana kegiatan pariwisata Agam khusus dikecamatan Palupuh dapat terkelola dengan baik, sehingga menjadi multi efek tumbuhnya perekonomian masyarakat minimal dilokasi tersebut,” seru Syafril Dt. Rajo Api.