Semangat Limapuluh Kota-Bupati Limapuluh Kota H Irfendi Arbi terus berupaya memberdayakan perekonomian masyarakat termasuk usaha kecil dan menengah (UKM) di daerahnya. Selain menuntut setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk membuat berbagai gebrakan dan inovasi, Irfendi juga senantiasa berusaha mencari peluang kerjasama dengan berbagai pihak.
Buat meningkatkan sumberdaya manusia (Sdm) para pelaku usaha di daerahnya, kini Irfendi tengah menjajaki kerjasama pendidikan dan pelatihan UKM, serta e-Budgeting dengan Yayasan Indonesia-Jerman.
“Kita menyambut baik dan sangat berterimakasih dengan tawaran kerjasama dari Yayasan Indonesia-Jerman untuk melakukan pendidikan dan pelatihan UKM di daerah ini. Kita menyadari, sebagian besar UKM kita memang butuh peningkatan SDM,” ungkap Irfendi ketika menerima kunjungan dan berdialog dengan Consultan Yayasan Indonesia-Jerman Dipl.-Ing. Lilly Wasitova, pengurus Yayasan Fajar Hidayah H. Mirdas EY, Lc. M.Si selaku mitra lokal untuk Sumatera Barat, beserta rombongan di pendopo rumah dinas bupati di labuah basilang, baru-baru ini.
Tidak saja memberikan dampak peningkatan pendapatan masyarakat pelaku usaha, pendidikan dan pelatihan UKM ini, lanjut Irfendi, hendaknya dapat menyokong pariwisata unggulan di daerah ini.
“Kalau UKM yang dibina itu bergerak di bidang kuliner, tentunya kita ingin kuliner tersebut bisa mendukung pariwisata kita, seperti Lembah Harau. Begitu juga kalau UKM yang dibina itu bergerak di bidang kerajinan, tentunya produksi kita berharap produksi kerajinan itu bisa menjadi cenderamata yang dijual di lokasi objek wisata,” tutur Irfendi.
Disamping UKM, Irfendi juga mengharapkan Yayasan Indonesia-Jerman bisa pula memberdayakan petani gambir di Kabupaten Limapuluh Kota yang hingga harga produksinya masih dikuasai secara sepihak oleh pedagang atau toke.
“Kalau kerjasama nantinya berkanjut, kita ingin Yayasan Indonesi-Jerman bersama Yayasan Fajar Hidayah juga melakukan pendampingan atau pendidkan dan pelatihan untuk peningkatan pendapatan petani gambir,” tutur Irfendi.
Dikatakan, pihaknya segera mempelajari tawaran kerjasama ini untuk berikutnya ditindaklanjuti dengan MoU. Khusus untuk kerjasama dan pembimbingan di bidang e-Bugeting pada Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota, menurut Irfendi nantinya perlu pencocokan dengan e-Bugeting dan e-Planing yang sudah dimulai di Kabupaten Limapuluh Kota jauh hari sebelumnya.
“E-Bugeting dan e-Planning sudah kita mulai. Dalam hal ini barangkali kita tinggal mencocokannya dengan apa yang sudah dilaksanakan,” ujar Irfendi sembari menyebut, untuk urusan e-Bugeting tersebut, Kabupaten Limapuluh Kota memang harus melangkah lebih cepat dan tidak ingin tertinggal dari daerah lain.
Sebelumnya Consultan Yayasan Indonesia-Jerman Dipl.-Ing. Lilly Wasitova, menjelaskan, pihaknya menawarkan kerjasama e-Bugeting dan UKM dengan Pemkab Limapuluh Kota. Untuk melaksanakan pembimbingan tersebut, pihaknya akan mendatangkan tenaga ahli dibidangnya dari Jerman, atau tenaga ahli asal Jerman yang ada di Indonesia dan tenaga ahli yang sebelumnya kuliah di Jerman.
Menurut Lilly, apa yang menjadi unggulan di daerah ini, memang itulah yang ingin di- brand forming (pembentukan merek) saat ini.
“Memang seharusnya begitu. Kalau gambir itu produk unggulan, memang seharusnya itu yang kita brand forming. Sebab yang menjadi pilihan kita itu salahsatunya adalah unggulan atau ikon daerah, untuk kita buat menjadi lebih baik,” terang Lilly menjawab wartawan.
Menyoal tentang waktu pelaksanaan, lebih lanjut Lilly mengatakan, untuk satu siklus pelatihan tergantung bidang yang dipilih. Kalau yang lebih simpel bisa 3-6 bulan.
Khusus kulineri, ujar Lilly, lebih komplek dan bisa saja memakan waktu hingga satu tahun. Pelatihnya bisa diminta untuk hadir selama dua tahun hingga tahun. Kami akan mendesain sedemikian rupa sehingga perubahan itu nantinya benar-benar terukur dan memang ada perubahan terhadap produk keluarannya. (jn)