SEMANGATNEWS.COM – Innalillahi wainna ilaihi raajiun. Telah mendahului kita penyanyi Minang legendaris Elly Kasim. Kita kehilangan sosok fenomenal dan legendaris, penyanyi Minang tiada tandingan yang telah membawa musik dan lagu-lagu Minang mencapai puncak kejayaannya khususnya selama tahun 1960-1980-an ke seluruh Nusantara dan Semenanjung Malaysia.
Saya kenal secara fisik pertama kali pada penutupan Pekan Budaya IV Sumatera Barat di Batusangkar tahun 1987. Melalui Bang Najip (Alm Nazif Basir) saya minta wawancara khusus dengan Uni Elly, lalu saya diajak duduk di barisan paling depan dalam acara di Gedung Nasional Batusangkar, menyelip antara Uni Ely dan Bang Najip.
Buku biografi Uni Elly terbit tahun 2014, 70 tahun Uni Elly, ditulis suami beliau sendiri, Bang Nazif Basir, wartawan serba bisa dan multitalenta, juga salah satu pendiri surat kabar Singgalang. Di buku itu hanya ada satu foto berwarna paling besar (ukuran 2 halaman) di mana Uni Elly berfoto bersama dengan tokoh Minang Bapak Taufiq Kiemas Dt. Batuah dan Ketua DPD RI (waktu itu) Bapak Irman Gusman, dan saya ikut ‘nampang’ di samping mereka bertiga (sebagai pelengkap penggembira).
Dua komunikasi langsung terakhir dengan Uni Elly: pertama di hari wafatnya pencipta lagu-lagu Minang legendaris Bang Tarun (Syahrul Tarun Yusuf) 22 November 2019. Dari sekitar 400-an lagu ciptaan Bang Tarun, sebagian besar dinyanyikan Uni Elly. Bahkan Ni Elly bercerita, selama tahun 1960an-1970-an Bang Tarun dan Bang Masrul Mamudja – pencipta lagu Minang produktif lainnya – tinggal di rumah Uni Elly-Bang Najip di Jakarta dan tiap hari keduanya seperti berlomba menciptakan lagu-lagu untuk dibawakan Uni Elly yang sedang laris manis. Perusahaan rekaman antri untuk merekam dan merilis album demi album Uni Elly. Total sepanjang hayatnya Uni Elly yang kelahiran Tiku 1944 menghasilkan sekitar 100 album solo. Siapa yang bisa menandingi? Rasanya tak/belum ada sampai kini.
Kedua, kontak terakhir dengan Uni Elly tanggal 1 Juni 2021, ketika Uni Elly minta link zoom dan youtube acara Malewakan Yayasan Pusat Kebudayaan Minangkabau (PKM) 2 Juni silam. Setelah acara, Ni Elly mengabarkan menonton acara lewat youtube, dan menyampaikan salam buat Ery Mefri dan kawan-kawan pengurus PKM.
Selamat jalan Uni Elly. Namamu akan selalu dikenang dan abadi sebagai legenda lagu-lagu Minang.
Art longa vita brevis. Seni itu panjang dan hidup itu pendek.
