SEMANGATNEWS.COM – Pada perdagangan hari ini Selasa, 27 Juli 2021, pada sesi pertama perdagangan di pasar modal yang IHSG ditutup melemah sebesar
sepuluh besar tahta saham blue chip.
Saham BBCA masih kokoh di peringkat pertama dengan market cap Rp. 733 Trilyun , turun Rp. 13 trilyun dari minggu kemaren, di ikuti BBRI pada peringkat kedua dengan Market Cap Rp. 468 Trilyun, juga mengalami penurunan Rp. 1 trilyun. Setelah itu saham TLKM dengan Market Cap Rp. 316 trilyun, naik Rp. 2 Trilyun.
Bank Jago (ARTO) masih menjadi primadona pada minggu ke tiga bulan juli ini dengan membukukan peningkatan market cap sebesar Rp. 13 Trilyun dengan total nilai Rp. 231 Trilyun, hal ini Menjadikan ARTO pada pekan ke tiga ini sebagai saham blue chip dengan peningkatan market cap terbesar.
Pada dua minggu kemaren Saham Bank Jago (ARTO) menjadi berhasil melaju dua peringkat ke posisi 5 dengan menyalip saham Unileve (UNVR) dan Astra Internassional (ASII),
Sedangkan saham blue chip yang mengalami penurunan market cap terbesar pada pekan kemaren EMTK, secara mengejutkan pada pekan ke tiga ini berhasil meningkatkan market cap nya sebesar Rp. 6 Trilyun dan berhasil naik ke posisi 8 dan menggeser posisi TPIA yang pada pekan sebelumnya berada di posisi tersebut.
Dan nasib naas terjadi pada saham UNVR, saham ini mengalami penurunan market cap yang cukup besar yaitu Rp. 17 Trilyun dengan total nilai sekarang sebesar Rp. 193 Trilyun.
Berikut Daftar 10 Saham Blue Chip Atau Saham Dengan Kapitalisasi Pasar Terbesar Minggu ke-3 Juli 2021:
1. BBCA Market Cap Rp. 733 Trilyun , Turun Rp. 13 Trilyun
2. BBRI Market Cap Rp. 468 Trilyun, Turun Rp. 1 Trilyun
3. TLKM Market Cap Rp. 316 Trilyun, Naik Rp. 2 Trilyun
4. BMRI Market Cap Rp. 268 Trilyun, Naik Rp. 5 Trilyun
5. ARTO Market Cap Rp. 231 Trilyun, Naik Rp. 13 Trilyun
6. ASII Market Cap Rp. 193 Trilyun, Turun Rp. 5 Trilyun
7. UNVR Market Cap Rp. 179Trilyun, Turun Rp. 17 Trilyun
8. EMTK Market Cap Rp. 160 Trilyun, Naik Rp. 6 Trilyun
9. TPIA Market Cap Rp. 156Trilyun, Turun Rp. 15 Trilyun
10.DCII Market Cap Rp. 141 Trilyun, Tetap