SEMANGAT SIJUNJUNG-Realisasi belanja tidak langsung Pemerintah Kabupaten Sijunjung per 29 November 2017 sebesar Rp 402.932.651.688,- atau sekitar 77, 28 persen dari pagu anggaran Rp521.421.458.939,-.
Sementara serapan belanja langsung baru mencapai Rp276.756.093.179,- dari anggaran Rp531.660.220.484,-.Sedangkan pembiayaan dari total anggaran sebesar Rp11.900.000.000,-, terealisasi sebesar Rp10.691.000.000,-.
Sekretaris Daerah Kabupaten Sijunjung, Zefnihan dalam rapat koordinasi Pemerintah Kabupaten Sijunjung menyebutkan organisasi perangkat daerah (OPD) dengan serapan terbesar belanja tidak langsung yakni Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Nagari (DPMN) tercatat sebesar Rp1.713.637.192,- atau baru sebesar 80,55 persen dari total anggaran Rp2.127.482.889,-.
Kemudian diikuti RSUD Sijunjung dan Insprektorat Daerah.” RSUD Sijunjung dengan pagu anggaran sebesar Rp10.744.221.783,-, terealisasi sebesar Rp 8.613.197.647, atau 80,17 persen-.Sementara Inspektorat Daerah dengan jumlah anggaran Rp2.907.411.431,-, terealisasi Rp2.326.364.460,- atau 80,01 persen,” jelas Zefnihan.
Sementara serapan belanja langsung tertinggi, menurut Sekdakab Sijunjung, adalah Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, yakni Rp1.357.006.361,- atau 80,82 persen dari total pagu anggaran Rp1.679.095.100,-.
“Dari data Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD), realisasi anggaran tertinggi belanja langsung adalah Dinas Perpustakaan dan Kearsipan,” jelasnya.(azet)