SEMANGAT JAKARTA – Peringatan Isra Mi’raj tahun 2017 berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Jika biasanya peringatan Isra Mi’raj di rayakan di Istana Negara dengan tamu undangan terbatas dan biasanya yang hadir adalah menteri, pimpinan lembaga negara, pejabat negara dan duta besa negara sahabat.
Namun atas perintah Presiden Joko Widodo, peringatan Isra Mi’raj tahun 2017 digelar di luar Istana Negara. Kali ini digelar di Pondok Pesantren Al Hikammussalafiyah, Cipulus, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
“Tahun ini tidak dilakukan di Istana Negara karena Presiden mengkhendaki agar lebih dekat dengan masyarakat, lebih dekat dengan pondok pesantren sehingga biasanya di Istana Negara dengan tempat terbatas dan dihadiri kalangan elit, kami dari Kementerian Agama mengakomodasi untuk lebih dekat dengan pondok pesantren dan masyarakat. Selaku Menteri Agama, saya mohon maaf tidak bisa mengundang pejabat negara, menteri lain dan duta besar yang umumnya kami undang,” kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin, dalam sambutannya di acara Isra Mi’raj di Pondok Pesantren Al Hikammussalafiyah, Cipulus, Selasa (25/4/2017).
Isra Mi’raj, kata Menteri Lukman, di peringati setiap tahun oleh masyarakat, karena selain peristiwa yang luar biasa namun juga pesan terkait dengan perintah untuk menunaikan ibadah shalat lima waktu.
“Isra Mi’raj peristiwa yang luar biasa karena pendahulu kita, ulama telah mentradisikan dan membiasakan bahwa di nusantara, di Indonesia , Isra Mi’raj selalu diperingati dari tahun ke tahun. Mengapa, tidak hanya peristiwanya luar biasa tetapi juga dalam peristiwa Isra Mi’raj mewajibkan hambanya untuk menunaikan kewajiban yang perintahnya langsung disampaikan oleh Allah kepada Rasullah untuk menegakan shalat. Shalat adalah kewajiban bahkan dikiaskan sebagai tiang agama,” jelasnya. (sumber RRI)