Semangat Payakumbuh-Walikota Payakumbuh pada tahun 2022 menargetkan jumlah rumah tidak layak huni (RTLH) mencapai angka 2% dari total RTLH yang ada. Hal ini sebagaimana diungkapkan walikota melalui Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Amriul pada kegiatan penyerahan hasil bantuan peningkatan kualitas RTLH dan pemberian simbol/peneng pada masyarakat penerima bantuan di Kantor Lurah Padang Sikabu Kec. Lamposi Tigo Nagori, Kamis (18/1).
“Perumahan dan permukiman merupakan hak dasar bagi setiap warga Negara Indonesia untuk bertempat tinggal serta berkehidupan yang layak. Melalui program peningkatan kualitas RTLH yang diselenggarakan dinas perumahan rakyat dan kawasan pemukiman (PUPR), pemerintah menargetkan untuk tahun 2022 mendatang jumlah RTLH berada di angka 2%.Dimana di tahun 2017, jumlah RTLH di Payakumbuh mencapai 2660 unit dengan persentase 9,3% dari seluruh rumah yang ada” ungkapnya.
Amriul menyebut angka persentase tersebut adalah angka capaian maksimal yang bisa diraih, mengingat RTLH ini akan terus tumbuh setiap tahunnya. “Hal yang mustahil untuk menargetkan jumlah RTLH ini diangka 0%, mengingat RTLH ini bersifat dinamis dan diperkirakan jumlahnya akan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya,” ujar Amriul.
Walikota juga memberikan apresiasi atas terselenggaranya program RTLH tahun 2017 dihadapan Kepala Dinas PUPR, Marta Minanda, pimpinan Bank Nagari cabang Payakumbuh Agustapria, sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD), lurah, tokoh masyarakat, warga masyarakat penerima bantuan, hadirin dan undangan lainnya yang turut hadir pada acara tersebut.
“Terimakasih kepada semua pihak terkait yang telah sukses menyelenggarakan program peningkatan kualitas RTLH di tahun 2017 lalu, sehingga payakumbuh menjadi terbaik secara Nasional dalam menyelenggarakan program ini, ” ujar Amriul.
Amriul juga menegaskan bahwa keberhasilan yang telah dicapai tersebut tidak terlepas dari peran dan swadaya dari berbagai pihak.yang telah bekerjasama dan saling bersinergis sesuai dengan tugas dan wewenang masing-masing.
“Ke depan saya berharap semoga prestasi ini dapat terus kita pertahankan dan tingkatkan, ” imbuh Amriul.
Sementara itu, Marta Minanda Kadis PUPR melaporkan bahwa pemberian simbol/peneng pada masyarakat penerima bantuan bertujuan agar keberadaan RTLH di kota Payakumbuh dapat terpantau secara jelas.
“Jumlah bantuan peningkatan kualitas RTLH pada tahun 2017 sebanyak 356 unit rumah yang dilaksanakan di 15 kelurahan yang tersebar di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Latina, Payakumbuh Timur dan Payakumbuh Selatan, ” lapor Marta.
Selain itu, Marta juga mengungkapkan bahwa penyelenggaraan peningkatan RTLH di tahun 2017 lalu menghasilkan hal-hal positif dan prestasi tersendiri. Dimana dalam dalam hasil perhitungan akhir jumlah swadaya masyarakat untuk menunjang kegiatan ini sebesar 57,2%. Artinya, dari 3 Milyar dana yang dikucurkan, mencapai 2 M adalah swadaya dari masyarakat.
“Hal tersebut merupakan prestasi yang luar biasa, sehingga melalui program ini dapat menimbulkan kembali jiwa kebersamaan, semangat gotong royong, bahu membahu antar sesama masyarakat yang selama ini sudah mulai pudar, ” ungkap Marta.
Pada tahun 2018, kota Payakumbuh akan kembali menggelar kegiatan serupa dengan dan memperoleh alokasi dana aliran khusus (DAK) sebesar Rp. 3,9 M. Jumlah ini mengalami kenaikan 18,2% dari tahun lalu dengan DAK hanya sebesar Rp. 3,3 M. Peningkatan alokasi dana ini tentu juga akan mempengaruhi jumlah bantuan RTLH yang akan diberikan kepada masyarakat. Disebutkan bahwa di tahun ini jumlah bantuan akan diberikan sebesar Rp. 15 juta per unit dari sebelumnya Rp. 10 juta untuk masing-masing unit. (Jentrael)