40 Tahun Tidak Digelar, Tradisi Berkaul Adat Di Sijunjung Kembali Digelar

by -

Semangat Sijunjung-Setelah terhenti selama 40 tahun, tradisi berkaul adat kembali’ digelar di Nagari Guguak Kecamatan Koto VII.

Tak pelak, kegiatan yang biasanya digelar setahun sekali sebagai wujud syukur kepada Allah SWT atas  limpahan Rahmat berupa hasil panen padi yang melimpah disambut baik, Wakil Bupati Sijunjung, Arrival Boy, anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat apresiasi, Liswandi dan anggota DPRD Sijunjung, Sumanto, Ketua LKAAM Sijunjung, Epi Radisman dan tokoh masyarakat, Idrus

“Tradisi berkaul adat ini merupakan semangat hidup bernagari. Kita harus bangga dengan budaya dan tradisi yang dimiliki. Mari kita lestarikan tradisi ini,” ucap Wabup Arrival Boy ketika menghadiri tradisi berkaul adat di Nagari Guguak, Kamis (1/3).

Dihadapan, Ketua LKAAM, Epi Radisman, Camat Koto VII, anggota dewan, Ninik mamak, alim ulama, cadiak pandai, bundo kanduang dan warga Nagari Guguak, orang nomor dua di kabupaten berjuluk Ranah Lansek Manih mengatakan, untuk menghidupkan kembali tradisi berkaul adat yang sudah lama terhenti ini tentu tidak lepas dari kebersamaan yang dibangun pemerintah nagari bersama Ninik mamak dan warga.

Karena itu, dengan dihidupkan kembali tradisi berkaul adat ini menjadi momentum yang baik  untuk melestarikan tradisi dan sekaligus ajang memupuk kebersamaan antar warga.

“Selain menjadi tradisi tahunan, kegiatan berkaul adat ini hendaknya dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung ke Sijunjung,” ucapnya.

Hal senada juga disampaikan, Liswandi, Sumanto dan Epi Radisman. Politisi dan tokoh adat ini berharap, tradisi ini menjadi agenda rutin setiap tahun seusai panen padi dan akan turun ke sawah.

“Terima kasih kepada pemerintah nagari beserta Ninik mamak dan warga yang memiliki komitmen untuk menghidupkan kembali tradisi berkaul adat di Nagari Guguak,” ucapnya.

Walinagari Guguak, Zainal mengatakan, kegiatan berkaul adat merupakan tradisi tahunan yang sudah berlangsung sejak zaman dahulu.

Namun, tradisi tersebut terhenti hampir 40 tahun.” Alhamdulillah berkat kebersamaan warga, kegiatan ini dapat dihidupkan kembali,” katanya.-azet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.