SEMANGATNEWS.COM – Peringatan Maulid Nabi pada 12 Rabiul Awal menjadi momentum untuk membangkitkan dan menjaga ruh Nabi di tengah-tengah umat.
Berikut adalah kumpulan puisi untuk memperingati Maulid NAbi Muhammad SAW.
Akhir dari semua Nabi, yang menyempurnakan ajaran Ilahi.
Kami berharap, puisi ini semakin menggugah hati kita untuk terus beribadah kepadanya, menulis untuknya dan selalu meneladani akhlak mulianya. Semoga bermanfaat
Berikut Kumpulan Puisi singkat tentang Maulid Nabi Muhammad SAW yang dirangkum dari berbagai sumber:
1. Ya Muhammad
Engkau Sebagai Penerang Dunia
Kala Gulita Menjelma
Engkau Datang Sebagai Rahmat
Disaat Jahiliyah Merambah
Di Tengah Kebedohan Umat
Yang Semakin Mencuat
Hadirmu Laksana sebatang Lilin
Yang Menerangi Dinding-dinding Kegelapan
Hingga Terang Menggantikan
Ya Muhammad
Engkaulah Akhir dari Segala Nabi
Yang Mengajari Kami Ajaran Suci
Lewat Kalam Illahi
2. Muhammad Rasulullah Kekasih Allah
Oleh: Ratu Rimba Niagara
Penghuni langit dan bumi
Mengucapkan kesyukuran
Di subuh Isnin 12 Rabiulawal Tahun Gajah
Bumi Mekkah Al-Mukarramah
Lahir seorang khalifah Allah kekasih Allah, Muhammad Rasulullah
Di hari kelahiran Muhammad Rasulullah
Di ufuk barat cahaya
Di ufuk timur cahaya
Di ufuk utara cahaya
Di ufuk selatan cahaya
Bercahaya-cahaya di langit
Kanan cahaya, kiri cahaya
Segenap penjuru cahaya
Subhanallah terlalu indah cahayaNya
Merayakan kelahiran Muhammad Rasulullah kekasih Allah.
3. Puisi Maulid
Oleh: Norman Adi Satria
Lahir dengan begini begitu
Lahir di sini di situ
Lahir kini atau kala itu
Tak jadi soal
Karena sosok
Selalu dibutuh
Tiap tempatnya
Tiap zamannya
Mungkin kini tiada lagi Nabi yang akan terlahir
Namun akan ada sosok pengingat yang hidup
Meneladani dan mengingatkan kisahnya sebagai setapak yang baik
Yang akan membawa kita berpulang balik
Ke hadirat-Nya, rumah abadi kita
Tuhan toh tak pernah berhenti berkarya
Ini belum lagi akhir dunia
4. Rebana Cinta Rasul
Oleh: YS Sunaryo
Nyanyian cinta di atas pentas
Di mulut harum tunas-tunas bangsa
Cintamu ya Rasul, katanya
Cinta bersahaja dalam hidupkan nilai-nilai agama
Aku terpesona menangkap cahaya Rasul di wajah-wajah beliau
Maulid Nabi kenduri imani
Rebana memukul gulita malam
Dendang bening generasi Rabbani
Aku membendung air mata
Betapa agung cinta mereka pada Rasulnya
Padahal tiap hari mereka tersandera
Gegar budaya menggerus buhul
Ya Rasul … cinta mereka padamu terlunta-lunta
Syafaatmu berharap memeluk tiada jeda
Karena mereka, yatim-yatim kasih sayang
Diterjang gelombang barat bersama embus angin buritan
5. Puisi Maulid Nabi Muhammad SAW
Oleh: Bayangan Cermin
Tabuh rebana
Mengalun indah seirama
Sholawat salam junjungan kami
Nabi Muhammad SAW
Sepenuh hati
Sholawat ibu-ibu
Rancak rebana menggebu
Teriring lagu-lagu Islami syahdu
Terdengar sedari rumah
Merdu indah
Selatan masjid
Panggung pengajian megah
Peringatan kelahiran Nabi Muhammad
Sholawat untuk beliau
Jamaah berduyun
Wahai umat
Hadir mari merapat
Rajin ibadah ucap sholawat
Berharap dapat syafaat
Nabi Muhammad
Penuh kesantunan
Nabi akhir zaman
Suri tauladan memberi tuntunan
Mari pertebal iman
Jalankan kebaikan
6. Kekasihku
(Oleh: KH. A Mustofa Bisri)
Bagaimana aku menirumu, o kekasihku
Engkau mata air
Aku di muara
Dimana kucari jernihmu
Bagaimana aku menirumu, o kekasihku
Engkau samudra
Aku di pantai
Hanya termangu
Engkau merdeka
Aku terbelenggu
Engkau ilmu
Aku kebodohan
Engkau bijaksana
Aku semena-mena
Diammu tafakkur
Diammu mendengkur
Bicaramu pencerahan
Bicaraku ocehan
Engkau memberi
Aku meminta
Engkau mengajak
Aku memaksa
Engkau kaya dari dalam
Aku miskin luar-dalam
Miskin bagimu adalah pilihan
Miskin bagiku adalah keterpaksaan
Bagaimana aku menirumu, o kekasihku
7. Nabi Muhammad SAW
Karya Taufik Ismail
Yaa Nabi Yaa Rasulullah
Cahaya hati kami, kekasih Allah
Anta syamsun anta badrun
Anta nurun fawqa nuri
Engkaulah surya yang menyinari kelamnya hati manusia
Engkaulah purnama penerang gelapnya jiwa manusia
Engkaulah cahaya di atas cahaya
Yaa Nabiyallah, Yaa Habiballah
Betapa mulia akhlaqmu
Bagai cahaya kemuliaan al-Quran
Besarnya perjuanganmu menegakkan agama
Agungnya cintamu menyayangi sesama
Harum senyummu pada wajah dunia
Betapa ramah sikapmu tertanam dalam jiwa
Yaa Nabiyallah, Yaa Habiballah
Betapa indah akhlaqmu
Bagai cahaya keindahan al-Quran
Rindu kami padamu sepanjang waktu
Engkaulah cermin bagi hidup kami
Engkaulah petunjuk perjalanan kami
Engkaulah mata air hati dan pikiran kami
Wahai teladan yang tak pernah padam
Yaa Nabiyallah, Yaa Habiballah
Betapa suci akhlaqmu
Bagai cahaya kesucian al-Quran
Hadirkanlah cintamu dalam ibadah kami
Ajarkanlah ketabahanmu dalam doa kami
Mengalirlah jihadmu dalam hati kami
Tumbuhkanlah akhlaqmu dalam hidup kami
Yaa Nabi Yaa Rasulullah
Pujaan hati kami, kekasih Allah
Anta syamsun anta badrun
Anta nurun fawqa nuri
Engkaulah surya, engkaulah purnama
Engkau cahaya di atas cahaya..
8. Rindu Rasul
Karya taufik Ismail
Rindu Kami Padamu Ya Rasul
Rindu Tiada Terperi
Berabad Jarak Darimu Ya Rasul
Serasa Dikau Di Sini
Cinta Ikhlasmu Pada Manusia
Bagai Cahaya Surga
Dapatkah Kami Membalas Cintamu
Secara Besahaja
9. Rasulullah Menyuruh Kita
Karya Taufik Ismail
Rasul menyuruh kita mencintai yatim piatu
Rasul sendiri waktu kecil tanpa ayah, tiada ibunda
Mencintai anak yatim piatu adalah mencintai Rasul kita
Rasul menyuruh kita mencintai orang miskin
Rasul sendiri tanpa harta, dia lelaki yang sungguh miskin
Mencintai orang miskin adalah mencintai Rasul kita
Rasul menyuruh kita mencintai orang lapar
Rasul sendiri ketat ikat pinggangnya, tak pernah longgar
Mencintai orang lapar adalah mencintai Rasul kita
Rasul menyuruh kita mencintai orang-orang tergilas
Rasul sendiri teladan ketegaran ketika ditindas
Mencintai orang tertindas adalah mencintai Rasul kita
Rasul menyuruh kita mencintai hewan, pohon dan lingkungan
Rasul sendiri lemah lembut pada kucing kesayangan
Mencintai satwa dan alam lingkungan adalah mencintai Rasul kita
Rasul menyuruh kita santun dalam beda pendapat
Rasul sendiri tidak marah bila beliau didebat
Santun dalam beda pendapat adalah mencintai Rasul kita
Kita cintai orang-orang lapar dan berkekurangan
Kita cintai orang-orang tertindas, dimanapun mereka
Kita cintai anak yatim dan piatu
Pada Rasulullah kita bersangatan cinta
Gemetar kami dalam zikir
Gagap kami menyanyikan shalawat
Tiada cukup butir tasbih
Tiada memada kosa kata
Dalam membalas cintanya
Secara sederhana
10. LEMBAR-LEMBAR CAHAYA
Lembar-lembar cahaya
dibuka satu demi satu
menyibak rahasia
ke rahasia berikutnya
Dayang-dayang malam
mengipasi bumi dengan hujan buatan:
hujan bintang-bintang,
dan serbuk cahaya bulan
Aku membuka lembaran
Pada halaman ke-11 almanak kamariah
rehat sejenak, seteguk dzikrayat
perjamuan untuk syaikh dari Jilan
tapi harus kubuka selembar lagi
agar tiba di tanggal lahir sang Nabi
Hai,
kini aku tiba di lembar cahaya itu
saat ada bayang-bayang tak terlihat
melintas di atas puadai bulan Maulid
mengiringmu membacakan puisi tak sembarang puisi
burdah-barzanji, puisi shalawat nabi
Shallu ‘ala Muhammad!
Allahumma shalli wa sallim wa barik alaih
Semoga contoh puisi pendek maulid Nabi Muhammad SAW dapat menghibur dan menginspirasi Anda untuk menulis puisi religi islami atau syair islami yang indah dan menarik.
(s/n)